Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
“Berkaca dari hal tersebut, Pluang, yang memang memiliki target pasar dengan usia yang sesuai dengan data KSEI, selalu berupaya maksimal dalam memberikan materi edukasi finansial secara digital yang mudah diakses oleh kalangan luas termasuk investor ritel. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam ekosistem ekonomi digital untuk dapat menyediakan materi yang relevan,” ujar Andre.
Selain Co-founder dan Head of Financial Education Pluang, Webinar ini turut menghadirkan Founding CEO BRI Ventures Nicko Widjaja, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara, dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia Rudy Salahuddin sebagai pembicara.
Dalam kesempatan tersebut, CEO BRI Ventures Nicko Widjaja turut mengemukakan alasannya menjadi salah satu investor dalam putaran pendanaan terakhir Pluang ini.
“BRI Ventures sudah lama mencari perusahaan seperti Pluang, dan kini, Pluang akhirnya menjadi yang pertama. BRI Ventures sendiri memiliki misi untuk mengakselerasi inovasi fintech dalam grup BRI dan juga BUMN yang lain. Kami memang mencari investasi di saat yang tepat dengan angka transaksi dan metrik yang baik. Sebagai modal ventura yang berfokus di teknologi, kami sangat menyukai demokratisasi dimana sesuatu bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk inklusi keuangan untuk seluruh rakyat Indonesia, dan Pluang memiliki hal tersebut.” tegas Nicko.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Republik Indonesia Rudy Salahudin dalam sambutannya mengatakan pemerintah sangat mendukung program literasi keuangan dalam sektor fintech karena akan berpengaruh terhadap perbaikan angka literasi dan inklusi keuangan yang dapat meningkatkan standar hidup, menurunkan angka kemiskinan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pluang-Batavia Prosperindo Pasarkan Reksadana Batavia Global ESG Sharia Equity USD
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, juga menyatakan, dalam konteks pemulihan ekonomi di tahun 2022, setelah konsumsi rumah tangga, driver ekonomi Indonesia adalah investasi. Investasi ini akan menjadi game-changer di tahun 2022, dengan efek terhadap konsumsi rumah tangga dalam bentuk lapangan kerja dan teknologi.
Tentunya, untuk negara sendiri, penerimaan pajak akan terbantu dengan naiknya realisasi investasi. Kemudian ketahanan juga akan semakin bagus ketika investasi semakin meningkat. Ini bukti nyata bahwa berinvestasi, kontribusinya tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga merupakan kontribusi konkret terhadap kenaikan ekonomi Indonesia dan percepatan pemulihan ekonomi di dalam negeri.
Saat ini, Pluang menawarkan berbagai produk investasi kepada lebih dari 4 juta penggunanya, dengan bekerjasama dengan beberapa mitra perusahaan. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk melakukan diversifikasi aset melalui satu aplikasi saja dengan biaya yang sangat terjangkau, khususnya untuk kalangan general milenial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News