Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. Sejak piloting program pada pertengahan 2008 hingga akhir 2010, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat telah menyalurkan pembiayaan kredit melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp 2,5 triliun.
Pembiayaan tersebut mengalir kepada 41.928 Usaha Mikro dan Kecil melalui 376 unit layanan ULaMM yang melayani lebih dari 1.200 kecamatan. “Dengan rata-rata penyaluran pembiayaan mencapai Rp 57 juta per UMK,” ujar Sekretaris Perusahaan PNM Arief Mulyadi melalui rilis yang diterima KONTAN, akhir pekan lalu.
Adapun peningkatan penyaluran pembiayaan ditopang oleh optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi berupa on line. Teknologi ini menghubungkan seluruh kantor dan unit layanan ULaMM PNM. Dengan begitu, kualitas pembiayaan dapat terjaga, dibuktikan dengan tingkat non-performing loan (NPL) yang relatif rendah, yakni 1,09%.
Arief mengungkapkan, PNM akan terus meningkatkan penyaluran pembiayaan melalui ULaMM, termasuk melaksanakan program pendampingan melalui pola kluster. Seperti yang baru saja dilakukan PNM terhadap Balai Warga Dusun Pelemmadu Desa Sriharjo-Imogiri, Bantul, Yogyakarta, 26 Februari 2011 lalu.
Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) untuk pendampingan kluster rempeyek tersebut merupakan salah satu strategi pembinaan PNM dalam pengembangan usaha. Sejauh ini, PNM telah melakukan pembinaan dan pendampingan kepada 43 UMK pengrajin rempeyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News