kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Porsi pembiayaan mobil bekas Adira membesar


Selasa, 14 April 2015 / 16:46 WIB
Porsi pembiayaan mobil bekas Adira membesar
ILUSTRASI. Fokus pasar masih tertuju pada rilis hasil rapat FOMC pada Kamis (2/11) dini hari waktu Indonesia.  KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/10/2023.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Layunya pasar mobil baru dirasakan betul oleh PT Adira Dinamika Multi Finace Tbk. Namun, di saat yang sama, kinerja pembiayaan dari segmen mobil seken alias bekas justru menguat.

Pada triwulan pertama tahun kemarin, Deputy Director Head Of Retail Car Financing Adira Finance Niko Kurniawan bilang porsi pembiayaan mobil baru mereka mencapai 70%. Jumlah ini setara dengan Rp 2,45 triliun.

Namun di periode yang sama tahun ini, nilai pembiayaan mobil baru melorot jadi hanya Rp 1,8 triliun atau hanya 60% terhadap total pembiayaan.

Hal itu pun membuat porsi kredit mobil bekas bertambah dari 30% menjadi 40%. Hal ini sejalan dengan membesarnya penyaluran kredit di kendaraan roda empat bekas dari Rp 1 triliun jadi Rp 1,2 triliun. 

Meski kedua pasar makin ketat, namun menurut Niko kondisi di segmen mobil baru terbilang lebih sulit. "Jadi ada pergeseran di 2015 dengan porsi mobil bekas yang membesar karena penurunan market mobil baru yang signifikan," ujar dia.

Selain itu, ia menambahkan pembiayaan untuk segmen mobil komersial juga cenderung terus mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir. Hal ini tak lepas dari pertumbuhan ekonomi makro yang kian kerdil sehingga menekan permintaan kendaraan untuk keperluan bisnis.

Sepanjang perlambatan ekonomi masih belum berakhir ia memprediksi tren ini belum akan berhenti. "Kalau ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi segmen komersial baru akan meningkat lagi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×