kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Premi asuransi syariah hanya tumbuh tipis


Jumat, 26 Mei 2017 / 14:30 WIB
Premi asuransi syariah hanya tumbuh tipis


Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kinerja asuransi syariah belum maksimal. Di kuartal I 2017, kontribusi bruto atau premi hanya tumbuh 11%. Pertumbuhan premi asuransi syariah tersebut jauh di bawah pertumbuhan premi asuransi konvensional yang mencapai 28%.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total premi asuransi syariah per Maret 2017 mencapai Rp 3,03 triliun atau tumbuh 11% secara year on year (yoy)Kontribusi premi asuransi jiwa mencapai Rp 2,3 triliun, sedangkan premi asuransi umum sebesar Rp 513 miliar.

Pengamat perasuransian syariah Erwin Noekman mengakui bahwa industri asuransi konvensional masih mendominasi industri asuransi. Meski premi asuransi syariah tumbuh namun nilainya belum signifikan. Meski begitu premi asuransi syariah pada kuartal selanjutnya berpotensi tumbuh lebih dari pencapaian kuartal I.

"Berdasarkan statistik dan potensi pasar saat ini, serta rencana bisnis perusahaan, diperkirakan pertumbuhan kontribusi meningkat 16%. Insya Allah pencapaian akan di atas target moderat tersebut," terang Erwin.

Ada beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan, antara lain Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang mendorong penguatan sinergi antar lembaga dan aktivitas keuangan syariah. Termasuk juga fatwa manfaat asuransi syariah dan hasil investasi.

Kemudian dukungan dari OJK dalam bentuk peraturan yang bisa memperkuat bisnis syariah. Plus, masyarakat yang tertarik dengan asuransi syariah. Sebelumnya Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia menargetkan premi bisa tumbuh sekitar 20% menjadi Rp 14,3 triliun-Rp 15 triliun sampai akhir 2017.

Sejumlah perusahaan asuransi seperti PT Reliance Asuransi Indonesia berencana memacu bisnis asuransi syariahnya. Direktur Reliance Asuransi Indonesia Heru Prasetya mengatakan, tahun ini setelah mendapat izin dari OJK, unit usaha syariah ditargetkan dapat berkontribusi Rp 30 miliar atau 8% dari total premi.

Hingga kuartal I 2017, Reliance telah menghimpun premi sekitar Rp 100 miliar. Perusahaan ini yakin premi pada kuartal II dan kuartal III akan lebih deras mengalir. Di kuartal II Reliance menargetkan premi mencapai Rp 200 miliar.

Untuk mengejar target, Reliance akan mengadakan event di berbagai komunitas guna meningkatkan penetrasi bisnisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×