Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan akumulasi premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 8,71% YoY hingga September 2023 menjadi Rp 96,47 triliun. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai ada sejumlah faktor yang menjadi pemicu pertumbuhan tersebut.
Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan sekilas dari data yang telah pihaknya terima dari para perusahaan, pendapatan premi hingga September 2023 pada dasarnya dipicu makin normalnya kegiatan perekonomian.
"Selain itu, meningkatnya daya beli dan mobilitas masyarakat Indonesia yang ditandai dengan makin maraknya perjalanan dinas maupun wisata juga tentunya memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang mana juga ikut mempengaruhi peningkatan pendapatan premi," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Kamis (2/11).
Baca Juga: Kuartal III-2023, Pendapatan Premi Simas Insurtech Capai Rp 1,4 Triliun
Bern mengungkapkan lini bisnis yang menyumbang pendapatan premi terbesar hingga September 2023 masih berasal dari asuransi harta benda dan asuransi kendaraan. Dia menjelaskan peningkatan asuransi kendaraan bermotor sangat dipengaruhi oleh meningkatnya penjualan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua.
"Seiring dengan kondisi ekonomi nasional yang makin membaik, diharapkan industri asuransi umum sampai akhir tahun tumbuh positif," katanya.
Meskipun demikian, Bern tak memungkiri ada hal yang perlu diwaspadai oleh industri asuransi umum hingga akhir tahun ini. Dia menyebut nilai tukar Rupiah yang melemah dapat memperlambat perekonomian nasional. Ujung-ujungnya bisa berpotensi mengganggu pendapatan premi perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News