kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kuartal III-2023, Pendapatan Premi Simas Insurtech Capai Rp 1,4 Triliun


Kamis, 02 November 2023 / 14:59 WIB
Kuartal III-2023, Pendapatan Premi Simas Insurtech Capai Rp 1,4 Triliun
ILUSTRASI. PT Asuransi Simas Insurtech atau Simas Insurtech mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Simas Insurtech atau Simas Insurtech mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2023.

Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana menyampaikan perusahaannya meraih pendapatan premi sebesar Rp 1,4 triliun hingga kuartal III-2023.

"Nilai itu Tumbuh signifikan sebesar 70%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 840 miliar," ucapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/11).

Teguh menerangkan nilai tersebut tumbuh signifikan karena banyak volume transaksi dari marketplace dan fintech. Dengan demikian, mendorong pendapatan premi Simas Insurtech.

Baca Juga: Simas Insurtech Beberkan Peluang dan Tantangan Era Digitalisasi ke Bisnis Insurtech

Simas Insurtech menargetkan pendapatan premi hingga akhir tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan asuransi ini akan menerapkan strategi, salah satunya memperluas ekosistem saluran distribusi berbasis digital.

Di sisi lain, Teguh memproyeksikan pendapatan premi Simas Insurtech pada tahun depan bisa menyentuh Rp 1,8 triliun. Meskipun demikian, dia tak menampik ada hal yang harus diwaspadai pada tahun depan.

Salah satunya, khususnya di kuartal I-2024, merupakan tahun politik, kemungkinan akan ada penurunan aktivitas ekonomi. Sebab, pasar akan wait and see terlebih dahulu, tetapi situasi diyakini akan membaik pada kuartal II-2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×