Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Pertumbuhan premi sebesar 72,4% menjadi Rp 3,73 triliun pada kuartal tiga 2011 dibandingkan periode serupa tahun lalu mendorong kinerja keuangan AXA Mandiri Financial Services. Sampai dengan September 2011, laba bersih AXA Mandiri Financial Services tercatat naik 76,5% dibandingkan September 2010 menjadi Rp 591 miliar.
“Premi pertanggungan baru yang disetahunkan per September 2011 naik 50,3% menjadi Rp 2,331 triliun dibandingkan September 2010 sebesar Rp 1,551 triliun,” ujar Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo, Senin (7/11).
Kontribusi laba terbesar masih berasal dari unit link, yakni sekitar Rp 8 triliun atau 85% dari total premi. Sisanya, berasal dari non-unit link.
Sementara itu, dari segi dana kelolaan kenaikan yang terjadi sebesar 24,8% yaitu dari Rp 7,514 triliun pada September 2010 menjadi Rp 9,376 triliun pada September 2011. Adapun hasil investasi non-unit link mengalami pertumbuhan sebesar 38,5% dari Rp 66,7 miliar per September 2010 menjadi Rp 92,4 miliar per September 2011.
Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, rasio kecukupan modal AXA Mandiri pada kuartal ketiga 2011 ini juga mengalami peningkatan 72,4% menjadi 874,6% dari 507,4% pada periode serupa tahun lalu.
Albertus menambahkan, salah satu kunci pertumbuhan kinerja perseroan adalah dengan memperkuat model distribusi bancassurance. Sebagai salah satu anak usaha Bank Mandiri, AXA Mandiri memang mengandalkan distribusi lewat induknya dan menyasar nasabah-nasabah Bank Mandiri. Pada semester pertama tahun ini pangsa pasar perseroan dalam bancassurance sebesar 40,4%.
“Ke depan kami ingin lebih memperbesar penetrasi kami di grup, termasuk ke anak-anak usaha Bank Mandiri yang lain. Kami baru 10% dari nasabah Bank Mandiri. Itu pun nasabah menengahnya, belum mikro, komersial, maupun korporasi,” kata Albertus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News