kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Premi Bancassurance Stagnan dalam 5 Tahun, AAJI Soroti Sejumlah Tantangan Regulasi


Selasa, 18 Februari 2025 / 06:21 WIB
Premi Bancassurance Stagnan dalam 5 Tahun, AAJI Soroti Sejumlah Tantangan Regulasi
ILUSTRASI. Asuransi Kesehatan: Staf Panin Dai-ichi Life menjelaskan produk asuransi kesehatan kepada nasabah di Jakarta, Senin (4/11/2023). Panin Dai-ichi Life resmi meluncurkan dua produk asuransi kesehatan terbarunya, “Panin Health Guard Plus” yang dipasarkan oleh jalur distribusi Keagenan dan “Panin Flexi Health Plan” yang dijual melalui jalur distribusi Bancassurance. Produk-produk ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengedepankan gaya hidup sehat, namun tetap ingin mendapatkan perlindungan menyeluruh terhadap risiko medis yang tak terduga. KONTAN/Baihaki/4/11/2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan bahwa pertumbuhan premi dari kanal bancassurance mengalami stagnasi dalam lima tahun terakhir.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menjelaskan bahwa stagnasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama regulasi terkait pemasaran produk unit link.

Baca Juga: BRI Life Gelar Kick Off bagi Leader Bancassurance, Komitmen Raih Target Penjualan

"Selain regulasi, faktor lain yang turut mempengaruhi adalah penurunan daya beli, persaingan dengan kanal distribusi lain, serta tingkat penetrasi asuransi yang masih menghadapi tantangan," ujarnya kepada Kontan, Senin (17/2).

Togar menyoroti bahwa kebijakan transparansi manfaat dan risiko produk yang bertujuan mencegah misselling membuat bank harus lebih berhati-hati dalam menawarkan produk asuransi.

Hal ini berdampak pada kinerja premi di kanal bancassurance.

Selain itu, perubahan perilaku nasabah yang kini lebih mengandalkan digital banking dan jarang berkunjung langsung ke bank juga menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga: Bank Mayapada dan Zurich Life Perpanjang Kerja Sama Bancassurance

"Interaksi untuk penawaran bancassurance menjadi berkurang karena semakin banyak nasabah yang mengakses layanan keuangan secara digital," jelas Togar.

Menghadapi tantangan tersebut, Togar menekankan bahwa perusahaan asuransi harus terus berinovasi dalam menawarkan produk melalui kanal bancassurance agar tetap relevan dan efektif.

Meski menghadapi berbagai hambatan, ia tetap optimistis bahwa bancassurance masih memiliki potensi pertumbuhan pada 2025.

Baca Juga: Sun Life Perpanjang Kemitraan Bancassurance dengan Bank Muamalat

Namun, industri juga harus mewaspadai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat.

Berdasarkan data terbaru AAJI, pendapatan premi dari kanal bancassurance pada kuartal III-2024 tercatat tumbuh tipis 2,9% YoY, menjadi Rp 57,70 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×