kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Premi lini bisnis asuransi rangka kapal meningkat 13,2% di Semester I 2019


Kamis, 22 Agustus 2019 / 19:06 WIB
Premi lini bisnis asuransi rangka kapal meningkat 13,2% di Semester I 2019
ILUSTRASI. Logo perusahaan asuransi umum di kantor AAUI


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Premi lini bisnis asuransi rangka kapal (marine hull) pada Semester I 2019 meningkat. Berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Semester I 2019, premi asuransi ini tumbuh 13,2% secara year on year (yoy), dari Rp 752 miliar Semester I 2018 menjadi Rp 851 miliar. 

Asuransi rangka kapal ini memberikan jaminan kerusakan atau kerugian terhadap kapal, mesin dan perlengkapannya. Jenis asuransi ini juga memberi jaminan terhadap bahaya laut dan risiko pelayaran lainnya.

Baca Juga: AFPI minta batas pinjaman fintech P2P lending naik dari saat ini Rp 2 miliar

Menurut Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe, Lini bisnis asuransi rangka kapal memiliki kompleksitas tersendiri, dan tidak banyak perusahaan asuransi yang bermain di lini bisnis ini.

"Sumber bisnis pun lebih banyak diperoleh dari perantara, selain perusahaan yang memiliki captive business,"ujar Dody AS Dalimunthe kepada Kontan.co.id, Kamis (22/8).

Dody mengatakan pertumbuhan di Semester I 2019 juga karena adanya Peningkatan pertumbuhan asuransi kapal di kuartal II tahun 2019 memang ada pada jalur perantara distribusi yang memiliki portfolio industri pelayaran.

Meski demikian, Dody mengingatkan kepada pemain yang bermain di lini bisnis ini. Yang perlu diperhatikan dalam bisnis marine hull adalah analisa underwriting terkait kondisi kapal, kepemilikan kapal dan penggunaan kapal itu sendiri.

Baca Juga: Sun Life Financial Syariah kumpulkan premi Rp 140 miliar per Juni 2019

Underwriter juga perlu memiliki kemampuan untuk memperhitungkan arus kas perusahaan. Alasannya, nilai klaim asuransi rangka kapal cukup besar.

Selain itu, para underwriter ini juga perlu menganalisis jaringan reasuransi perusahaannya serta memperhitungkan mitigasi fraud. Pasalnya, selama ini, ketidakmampuan underwriter dalam menganalisis risiko dan faktor fraud menjadi penyebab buruknya hasil bisnis ini. 

Dody yakin, lini bisnis asuransi rangka kapal memiliki potensi tumbuh tinggi ke depan karena kebijakan pemerintah untuk meningkatkan industri maritim.

"Asas cabotage juga diharapkan meningkatkan industri kapal-kapal nasional. Dengan demikian permintaan asuransi rangka kapal maupun marine cargo juga diharapkan meningkat,"kata Dody Dalimunthe.

Baca Juga: Perluas penjualan, FWD gandeng K-Link pasarkan asuransi kesehatan syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×