kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Premi reasuransi melesat 23,94% jadi Rp 10,25 triliun di semester I-2020


Minggu, 06 September 2020 / 14:37 WIB
Premi reasuransi melesat 23,94% jadi Rp 10,25 triliun di semester I-2020
ILUSTRASI. Ilustrasi Reasuransi. Foto Dok Shutterstock


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi corona (Covid-19), industri reasuransi mencatatkan pertumbuhan signifikan di paruh pertama 2020. Sebaliknya, kinerja industri asuransi umum justru melorot. 

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, industri reasuransi mengantongi premi sebesar Rp 10,25 triliun di triwulan II-2020. Jumlah tersebut meningkat 23,94% dibandingkan realisasi tahun lalu yakni Rp 8,27 triliun. 

Baca Juga: Aturan Baru Keluar, Perusahaan Reasuransi Asing Bisa Lebih Leluasa Ekspansi

Direktur Eksekutif AAUI, Dody A. S. Dalimunthe menjelaskan, kinerja reasuransi memang tidak selalu berbanding lurus dengan kinerja Asuransi. Sebab, penempatan reasuransi masih banyak yang dilakukan dengan metode treaty.  

"Di mana laporan dari perusahaan asuransi ke perusahaan reasuransi melalui statement of account (SOA), sehingga ada jeda waktu pencatatan dengan perusahaan asuransi," kata Dody kepada Kontan.co.id, pekan lalu. 

Yang jelas, reasuransi merupakan sesi risiko dari asuransi. Jika perusahaan asuransi mengalami masalah maka akan berdampak pada industri reasuransi. 

"Besar kecil premi yang akan diterima oleh perusahaan reasuransi tergantung kepada banyaknya retensi (risiko yang ditanggung) sendiri dan ditetapkan oleh perusahaan asuransi," terangnya. 

Jika diasumsikan dengan pertanggungan yang sama dan perusahaan asuransi mengurangi retensi sendiri, maka sesi reasuransi akan meningkat. Namun saat ini  justru terjadi penurunan premi asuransi karena pandemi Covid-19. 

"Kalaupun dengan kondisi ini ada penurunan retensi sendiri perusahaan asuransi, maka risiko akan beralih ke perusahaan reasuransi. Jadi dengan variabel-variabel tersebut bisa jadi premi reasuransi ikut turun atau bisa juga naik terbatas," jelasnya. 

Sementara itu, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) mencatatkan pendapatan premi Rp 1,35 triliun hingga Juni 2020. Jumlah tersebut turun 2,17% dibandingkan tahun lalu yakni Rp 1,38 triliun. 

Guna meningkatkan kinerja tahun ini, Tugu Re telah menyiapkan strategi. Presiden Direktur Tugu Re Adi Pramana mengatakan, perusahaan akan meningkatkan kualitas pelayanan dari sisi akseptasi dan penanganan klaim.

"Kemudian penguatan permodalan, penerapan manajemen risiko yang baik dan penerapan kebijakan underwriting yang lebih proper," tutupnya. 

Selanjutnya: Asuransi Jiwa & Multifinance Masih Terpuruk Hingga Bulan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×