kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Premi Tunggal Asuransi Jiwa Terus Tertekan, AAJI Ungkap Penyebabnya


Senin, 16 September 2024 / 11:54 WIB
Premi Tunggal Asuransi Jiwa Terus Tertekan, AAJI Ungkap Penyebabnya
ILUSTRASI. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan pada semester I-2024, premi tunggal di perusahaan asuransi jiwa turun 1% menjadi Rp 35,5 triliun


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan pada semester I-2024, premi tunggal di perusahaan asuransi jiwa turun 1% menjadi Rp 35,5 triliun secara year on year (YoY). Sedangkan premi reguler masih bisa tumbuh 5,2% menjadi Rp 52,9 triliun YoY. 

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menyebutkan, premi tunggal didominasi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (paydi). Sedangkan premi reguler didominasi produk tradisional seperti asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.

Ia menilai, penurunan premi tunggal disebabkan faktor ekonomi yang tidak stabil, sehingga tren ini mempengaruhi tingkatan prioritas segmen kelas atas yang menjadi lebih berhati-hati dalam berinvestasi dengan dana yang besar dimuka. 

“Hal ini terbukti dari data semester I-2024 yang menyatakan bahwa unitlink turun 13,8% dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Togar kepada Kontan.co.id, Sabtu (14/9). 

Baca Juga: Premi Tunggal Asuransi Jiwa Terus Anjlok, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Togar mengakui, premi tunggal dari kuartal ke kuartal memang semakin menurun, sedangkan premi reguler makin menaik. Namun menurutnya, hal itu bagus untuk going concern perusahaan.

Kendati begitu, menurut dia, penurunan premi tunggal bukan berarti adanya penurunan dalam industri asuransi. Justru hal ini menjadi bukti bahwa industri asuransi sudah mampu menjangkau dan mengedukasi seluruh kalangan masyarakat, bukan hanya segmen kelas menengah atas saja. 

“Fenomena ini membuktikan bahwa tingkat edukasi dan literasi industri asuransi jiwa semakin meningkat setiap tahunnya,” imbuhnya. 

Selain itu, Togar mengatakan, premi reguler cenderung memiliki skema pembayaran yang lebih fleksibel sehingga cocok dengan kondisi keuangan kelas menengah yang seringnya terpengaruh kondisi ekonomi terkini. 

“Namun, justru fleksibilitas ini menjadi penarik bagi masyarakat khususnya di tengah kondisi ekonomi yang masih tidak pasti,” kata dia. 

Untuk itu, AAJI akan terus mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk lebih meningkatkan edukasi dan literasi, baik produk tradisional maupun paydi melalui beragam pelatihan bagi para agen asuransi hingga beragam program di media sosial AAJI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×