kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Presiden Jokowi yakin Indonesia bisa jadi raksasa digital seperti China dan India


Senin, 11 Oktober 2021 / 12:17 WIB
Presiden Jokowi yakin Indonesia bisa jadi raksasa digital seperti China dan India
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo membuka Virtual Innovation Day 2021 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (11/10).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo membuka Virtual Innovation Day 2021 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (11/10) bertajuk Building Roust and Sustainable Digital Ecosystem Aid Covid-19 Pandemic.

Seperti diketahui, gelombang digitalisasi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir telah dipercepat oleh pandemi Covid-19. Bank digital dan asuransi berbasis teknologi terus bermunculan dan didukung oleh berbagai macam platform pembayaran. 

Perkembangan digital yang mendorong muncul berbagai penyelenggara fintech, berkembang inovasi teknologi keuangan dan fenomena ekonomi sharing yang semakin marak. Oleh karena itu, presiden meminta perkembangan digital ini harus disikapi dengan cepat dan tepat.

Pasalnya, di saat yang sama, perkembangan digitalisasi itu telah memunculkan resiko, termasuk tindakan penipuan marak terjadi. "Banyak masyarakat tertipu pinjaman online. Oleh karena itu, perkembangan yang cepat ini harus dijaga dan dikawal agar bisa tumbuh secara sehat," kata Jokowi.

Baca Juga: Jangan Sampai Kena Batunya Duluan: Kenali Cara Antisipasi Penipuan Online!

Presiden Joko Widodo menyakini, jika perkembangan digitalisasi tersebut dikawal dengan tepat maka Indonesia bisa menjadi raksasa digital seperti China dan India. Perkembangan digital itu, lanjutnya, akan membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2030.

Dia mengimbau momentum percepatan digitalisasi  ini harus disambut dengan upaya bangun ekosistem digital yang kuat, bertanggung jawab, dan memiliki mitigasi risiko untuk masalah hukum dan sosial.

Presiden juga meminta agar pembiayaan fintech harus didorong untuk  kegiatan produktif sehingga memberikan kemudahan akses kepada masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan serta membantu UMKM untuk naik kelas dan go digital. 

Baca Juga: Saatnya “Upgrade” Diri Kita dengan Menjadi Lebih Cermat Menggunakan Media Digital

"Saya titip ke OJK dan pelaku industri jasa keuangan untuk memastikan bahwa industri keuangan yang kita kejar harus diikuti percepatan literasi keuangan dan digital agar inovasi digital bisa memberikan manfaat pada masyarakat dan  mengurangi ketimpangan sosial," lanjut Joko Widodo. 

Dia juga meminta agar pelaku industri jasa keuangan untuk tetap Indonesia sentris dalam melakukan transformasi digital, bukan hanya berpusat di Pulau Jawa saja. "Oleh karena itu, saya minta seluruh industri jasa keuangan melakukan program literasi keuangan mulai dari pinggiran bukan hanya agar masyarakat memanfaatkan jasa dari industri keuangan tetapi masyarakat juga harus diberikan fasilitas kewirausahaan dengan risiko yang rendah," pungkas Jokowi.

Baca Juga: Kenali Langkah Menghindari Penipuan Online & Menjaga Keamanan Data Pribadi diDigital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×