kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Profitabilitas bank syariah masih mini


Selasa, 21 Agustus 2018 / 06:35 WIB
Profitabilitas bank syariah masih mini


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan bank umum syariah (BUS) dalam mencetak laba masih mini. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2018 menunjukkan, rasio pendapatan bersih yang diperoleh dari total aset alias return on aset (ROA) masih rendah.

Rasio pendapatan dibanding aset BUS bank umum kelompok usaha (BUKU) 1 semisal di 0,35%, adapun BUS BUKU 2 di posisi 1,7%. Sedangkan BUS BUKU 3 ada di level 0,89%. Angka ini di bawah ROA bank konvensional di kisaran level 2,43%.

PT Bank BRI Syariah Tbk semisal memiliki ROA sebesar 0,92%. Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani menyatakan, hingga 2018 BRI Syariah berupaya meningkatkan ROA di angka 0,97%.

Strategi BRI Syariah antara lain berusaha meningkatkan pertumbuhan pembiayaan pada segmen konsumer. Ini melalui beberapa skema pembiayaan seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan pembiayaan multiguna.

Selain itu upaya yang akan dilakukan oleh BRI Syariah dengan meningkatakan pembiayaan komersial melalui kerjasama sinergi dengan induk usaha yakni PT Bank Raykat Indonesia.

Oleh sebab itu, hingga akhir tahun 2018, BRI Syariah menargetkan perolehan laba sebesar Rp 225 miliar dengan target aset Rp 36,98 triliun. Sedangkan penyaluran pembiayaan ditargetkan sebesar Rp 22,68 triliun serta penghimpunan dana pihak ketiga alias DPK sebesar Rp 28,28 triliun.

Sampai 31 Juni 2018, BRI syariah membukukan laba bersih setelah pajak tumbu 70% secara year on year (yoy) menjadi Rp 120,157 miliar.Total aset mengalami peningkatan sebesar 20,87% yoy menjadi Rp 36,14 triliun dari sebelumnya Rp 29,9 triliun pada Juni 2017. Penghimpunan DPK meningkat 11,99% yoy dari Rp 23,9 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp 26,8 triliun pada Juni 2018.

PT CIMB Niaga Syariah mencetak pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 47,6% secara tahunan alias yoy menjadi Rp 327 miliar pada semestar 1-2018. Laba sebesar itu mampu memberikan kontribusi 29,9% pada laba sebelum pajak induk usaha, yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk.

"Karena bersinergi dengan induk, kami bisa mengoptimalkan aset induk dan operasional bisa lebih efisien," ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara.

Adapun Direktur Utama Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono menyatakan, rasio profitabilitas UUS BTN hampir sama dengan bank konvensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×