Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembiayaan masih punya potensi untuk mengukir pertumbuhan profitabilitas di tahun ini. Mekarnya potensi penyaluran kredit menjadi salah satu sumbernya.
Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menilai kondisi makro ekonomi nasional saat ini masih terbilang kondusif. Dus, hal ini bisa mendorong pelaku usaha multifinance untuk bisa mencatatkan kinerja yang baik.
Dengan kondisi ekonomi yang bisa dijaga, maka daya beli konsumen pun diharapkan bisa terus meningkat. Akhirnya, ini jadi peluang yang diambil oleh perusahaan pembiayaan.
Selain bisa didorong oleh pendapatan bunga karena lebih banyak kredit yang disalurkan, perusahaan pembiayaan pun bisa mendapat kontribusi lain dari makin meningkatnya nilai booking. "Seperti dari peningkatan pendapatan administrasi, provisi, dan lainnya," kata dia belum lama ini.
Karena itu, ia optimis pertumbuhan laba industri di tahun ini bisa berada di kisaran 8% daripada capaian tahun lalu. Per kuartal pertama 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri pembiayaan mencapai Rp 3,74 triliun, naik dari periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak Rp 3,1 triliun.
Optimisme juga disampaikan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance. Meski tak mau menyebut angka pasti, namun Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli yakin perusahaannya bisa mencatatkan keuntungan yang positif di 2018. "Terutama didorong oleh potensi dari positifnya pasar pembiayaan di tahun ini," ungkap dia.
Hingga kuartal pertama tahun ini, Adira Finance membukukan laba sebesar Rp 443 miliar. Keuntungan sebesar itu lebih tinggi 35,2% dari pada posisi Maret 2017 yang sebanyak Rp 328 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News