Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja dompet digital atau e-wallet diproyeksikan tetap tumbuh positif sepanjang 2025, didorong oleh peningkatan transaksi dan jumlah pengguna hingga akhir 2024.
Sejumlah perusahaan terus berinovasi di sektor ini, termasuk Maxim Indonesia, yang baru saja meluncurkan Maxim Wallet KasPro.
Development Director Maxim Indonesia Dirhamsyah menjelaskan bahwa fitur ini dirancang untuk mempermudah transaksi di aplikasi Maxim dengan cara yang lebih praktis dan aman.
Baca Juga: Tarif PPN Layanan Dompet Digital E-Wallet Tetap 11%
"Dengan pembayaran melalui Maxim Wallet KasPro, transaksi menjadi lebih aman, serta mengurangi risiko penggunaan uang palsu atau uang dalam kondisi tidak layak pakai," ujar Dirhamsyah kepada Kontan.co.id, Kamis (27/2).
Selain itu, dompet digital ini memfasilitasi transaksi antara pengguna dan pengemudi tanpa perlu uang tunai, mempercepat serta menyederhanakan pembayaran tagihan perjalanan.
Target Pertumbuhan Maxim Wallet KasPro dan GoPay
Dirhamsyah optimistis bahwa Maxim Wallet KasPro akan mencatat pertumbuhan signifikan pada 2025, dengan target peningkatan jumlah pengguna baru sebesar 78%.
"Kami berharap Maxim Wallet KasPro dapat memperluas basis pengguna Maxim di tahun ini," tambahnya.
Baca Juga: Maxim Indonesia Luncurkan Fitur Wallet KasPro, Targetkan Keuntungan Sebesar 78%
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dengan memperoleh lisensi dan pengawasan dari Bank Indonesia, saldo pengguna dan pengemudi dalam aplikasi akan tetap terjamin keamanannya.
Sejalan dengan Maxim, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga memproyeksikan kinerja dompet digitalnya, GoPay, terus meningkat pada 2025, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap pembayaran digital.
GoTo Financial saat ini menyediakan berbagai layanan keuangan digital, termasuk GoPay, GoPay Tabungan by Jago, GoPay Later, dan GoPay Pinjam, yang memperkuat ekosistem pembayaran serta jasa keuangan perusahaan.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengungkapkan bahwa hingga kuartal III-2024, nilai transaksi bruto (GTV) di ekosistem GoTo tumbuh 74% YoY menjadi Rp 72,0 triliun.
Baca Juga: MRT Jakarta Hadirkan Kembali Pembayaran Tiket Menggunakan GoPay
Tak hanya itu, EBITDA Grup yang disesuaikan berhasil mencapai angka positif Rp 137 miliar, berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat kerugian Rp 559 miliar.
"Kinerja kuat ini ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (Monthly Transacting Users) yang meningkat 21% YoY di seluruh ekosistem GoTo," ujar Patrick.
Untuk mempertahankan tren pertumbuhan, GoTo menyiapkan sejumlah strategi, termasuk meningkatkan jumlah pengguna baru dan memperkuat profitabilitas di seluruh lini bisnis.
"Pada akhirnya, kami ingin pengguna menikmati manfaat maksimal dari layanan pembayaran dan on-demand kami, sekaligus menemukan serta memanfaatkan produk pinjaman yang kami tawarkan," tutup Patrick.
Selanjutnya: Reksadana Obligasi Bisa Jadi Andalan Saat Periode Ketidakpastian Pasar
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (28/7): Dari Cerah hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
