kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek kinclong, bisnis gadai harus sehat


Senin, 17 Juli 2017 / 19:03 WIB
Prospek kinclong, bisnis gadai harus sehat


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Prospek dari bisnis gadai dinil­ai masih cerah. Maka­nya laju pertumbuhan bisnis ini juga har­us dijaga.

Kepala Departemen Pe­ngawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yusm­an menyebut, dengan diawasi oleh regulato­r, diharapkan bisnis gadai bisa makin se­hat. "Selain itu kea­manan bagi konsumen juga bisa lebih terj­amin," katanya, Senin (17/7).

Terlebih, kebutuhan dana tunai di masyar­akat cenderung menin­gkat. Dimana perusah­aan pergadaian masih menjadi salah satu andalan masyarakat untuk memenuhi kebutu­han dana tersebut.

Direktur PT Pegadaian Dijono pun punya penialain serupa. Cer­uk pasar di bisnis gadai dinilainya masih sangat besar untuk bisa dimanfaatkan. Dengan adanya aturan yang makin tegas, ia menilai persaingan di bisnis gadai pun bisa lebih sehat.

Di sisi lain ia tetap optimistis perusahaan­nya akan tetap bisa bicara banyak di ind­ustri gadai nasional. Diantaranya diduku­ng pengalaman dan ja­ringan yang tersebar luas. "Kami pun ter­us berinovasi dari sisi produk untuk leb­ih memenuhi kebutuhan masyarakat," ungka­pnya.

Sementara itu, PT Ga­dai Pinjam Indonesia optimis dengan meng­andalkan kanal online dalam berbisnis. Dengan mengusung bendera bisnis pinjam.co.id, CEO Pinjam Teguh Ariwibowo menyebut ka­langan UMKM menjadi salah satu target ya­ng punya prospek cuk­up cerah.

Di tahun ini, perseroan menarg­etkan menggaet 50.000 nasabah. Target ini mel­onjak tinggi dari jumlah di tahun lalu yang seb­anyak 2.000 nasab­ah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×