Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Situasi ekonomi global tahun 2015 diperkirakan masih tertekan. Namun, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri optimistis pertumbuhan kredit ekspor dan impor masih tetap mampu mencetak pertumbuhan lantaran transaksi ekspor impor terus meningkat.
Manajemen BNI mencatat, hingga akhir November 2014, laju pertumbuhan transaksi ekspor lebih mendominasi dibandingkan impor. Transaksi ekspor tumbuh 14,5% dari US$ 12,18 miliar menjadi US$ 13,94 miliar. Sedangkan transaksi impor di BNI naik 3,7% dari US$ 13,38 miliar menjadi US$ 13,87 miliar.
“Ini saya perkirakan akan berlanjut mengingat penguatan dollar yang menguntungkan para eksportir,” kata Firman Wibowo, Pemimpin Divisi Internasional BNI kepada KONTAN, Selasa (6/1).
Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan permintaan kredit ekspor karena ini menjadi kesempatan bagi para eksportir untuk meningkatkan volume ekspor. “Sementara bagi para importir cenderung menahan impor karena akan membutuhkan rupiah yang lebih besar untuk membayar barang impor,” imbuh Firman.
Ia juga optimistis, kebijakan pemerintah saat ini yang konsen membangun dan memperbaiki infrastruktur akan berpengaruh positif terhadap daya saing barang ekspor asal Indonesia. “Pada sisi lain, dengan pembangunan infrastruktur tersebut akan banyak barang modal yang masih harus diimpor. Sehingga, kredit impor pun ada peluang untuk tumbuh,” imbuh Firman.
Bank Mandiri juga berkeyakinan sama. Menurut Rohan Hafas Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, pembiayaan ekspor impor dapat diberikan dalam bentuk kredit modal kerja atau trade finance. “Trade finance Bank Mandiri per Januari hingga Desember 2014, untuk ekspor meningkat 4% dan 8% untuk impor,” kata Rohan, awal pekan ini (5/12).
Peningkatan kredit impor Bank Mandiri berasal dari kenaikan impor minyak dan gas, bahan baku kimia, elektronik dan infrastruktur.
Untuk tahun 2015, Bank Mandiri memprediksi ekspor nasional akan tumbuh 3,3% dan impor naik 2,5%. Semua itu dengan asumsi pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2015 mencapai angka 5,3%.
Manajemen Bank Mandiri membidik pertumbuhan pembiayaan ekspor dan impor tahun ini naik sebesar 20% dari target perolehan tahun 2014. Agar targetnya tercapai, Bank Mandiri ke depan salah satunya akan menggalakkan pembiayaan ekspor sejak tahap pre-shipment.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2014, jumlah kredit ekspor bank umum mencapai Rp 59,55 triliun. Jumlah ini memperlihatkan pertumbuhan sebesar 10,50% jika dibanding perolehan pada Oktober 2013 yang mencapai angka Rp 53,89 triliun. Di sisi lain, kredit impor bank umum hanya mencapai Rp 53,41 triliun.
Jumlah ini tercatat turun hingga 23,16% dibanding bulan Oktober 2013 yang bernilai sebesar Rp 69,51 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News