Sumber: Antara | Editor: Uji Agung Santosa
PADANG. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Barat (Sumbar) atau Bank Nagari menurunkan target pertumbuhan kredit dari biasanya sekitar 20% menjadi 12%-15% pada 2015.
"Jika dalam situasi normal, pertumbuhan kredit biasanya sekitar 20%. Namun, karena pengaruh situasi perekonomian yang tidak menentu maka dengan mengacu kepada analisis pasar, pertumbuhan kredit sedikit kami tahan pada 2015," kata Direktur Utama Bank Nagari, Suryadi Azmi di Padang, Selasa.
Dia mengatakan Bank Nagari menargetkan penyaluran kredit pada 2015 sebesar sekitar Rp 15,183 triliun, naik dibanding 2014 yang mencapai Rp 13,5 triliun.
Sementara itu, aset ditargetkan tumbuh menjadi sekitar Rp 20,48 triliun dibanding Rp 18 triliun pada 2014.
Untuk dana pihak ketiga, menurut Suryadi Azmi, akan tumbuh menjadi sekitar Rp 15,34 triliun dibanding 2014 sekitar Rp 13,72 triliun.
Sedangkan laba pada 2015, juga ditargetkan naik menjadi Rp 300,13 miliar dibanding 2014 yang hanya Rp 276 miliar.
Menurut dia, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi target capaian tahun 2015 di antaranya ketidakpastian kondisi perekonomian global, kemudian isu Bank Sentral Amerika Serikat yang akan menaikkan suku bunga, sehingga dana yang berasal dari luar negeri kemungkinan akan keluar dari Indonesia, sehingga terjadi kelangkaan likuiditas di pasar.
"Kami memprediksi hal ini akan berpengaruh pada peningkatan suku bunga dana dan kredit," kata dia.
Kenaikan tarif tenaga listrik, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang meningkatkan inflasi serta pertumbuhan ekonomi Sumbar yang diprediksi melambat seiring melambatnya ekonomi nasional, juga menjadi pertimbangan dalam menentukan capaian atau target Bank Nagari 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News