kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.479   106,00   0,64%
  • IDX 6.498   227,50   3,63%
  • KOMPAS100 945   38,20   4,21%
  • LQ45 734   30,30   4,31%
  • ISSI 202   5,28   2,68%
  • IDX30 380   15,62   4,28%
  • IDXHIDIV20 461   15,65   3,52%
  • IDX80 107   3,95   3,84%
  • IDXV30 110   2,57   2,38%
  • IDXQ30 125   4,81   4,01%

Kredit UMKM di 40 bank masih rendah


Rabu, 07 Januari 2015 / 09:26 WIB
Kredit UMKM di 40 bank masih rendah
ILUSTRASI. Tampilan logo sejumlah perusahaan?anggota?di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (11/1/2023). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tahun 2015 telah tiba. Ini adalah tahun terakhir bagi perbankan di Tanah Air untuk memenuhi porsi kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 5% terhadap total kredit pada akhir tahun 2015. Jika tidak terpenuhi, Bank Indonesia (BI) tidak segan-segan memberikan disinsentif kepada bank yang bersangkutan.

Disinsentif itu berupa pengurangan besaran jasa giro  atau bunga untuk giro wajib minimum (GWM) dari saat ini yang sebesar 2,5% per tahun. Sebaliknya, bagi yang memenuhi aakan diberikan insentif tambahan jasa giro.

 "Kalau menggunakan sistem disinsentif mungkin akan ada 40 bank yang belum memenuhi ketentuan," kata Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, Senin (5/1). Dari 40 bank itu berasal dari bank kelompok BUKU I dan II. Sedangkan, bank besar rata-rata sudah memenuhi ketentuan.

Inayat Hisyam, Direktur Ritel Bank Chinatrust Indonesia bilang, per Oktober 2014 porsi kredit UMKM Bank Chinatrust mencapai 5,1%, dengan sudah memperhitungkan kredit ekspor. Bank ini menargetkan porsi kredit UMKM ini tumbuh 5% setiap tahun, sehingga pada tahun 2018 sudah bisa memenuhi aturan yang mewajibkan porsi penyaluran kredt UMKM hingga 20%.

Bank Chinatrust pun menyiapkan strategi untuk menggenjot kredit UMKM. Semisal pada September 2014 lalu, perusahaan ini membentuk unit UMKM di salah satu cabang di Mangga Dua, Jakarta. "Ke depannya unit ini akan diperluas ke cabang yang memiliki potensi untuk UMKM," kata Inayat.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP mengatakan, porsi kredit UMKM di OCBC NISP sudah mencapai 14% . Ke depan, OCBC akan meningkatkan porsi kredit UMKM menjadi 16%. Rata-rata plafon kredit ini sebesar Rp 10 miliar untuk kredit kecil dan Rp 50 miliar bagi kredit menengah.

Mengacu pada Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Oktober 2014, porsi kredit UMKM telah menyentuh angka 18% senilai Rp 654,52 triliun terhadap total kredit yang mencapai Rp 3.589 triliun. Rinciannya, bank BUMN memiliki porsi 9,16%, Bank Pembangunan Daerah (BPD) 1,46%, bank swasta 7,12%, dan bank asing 0,48%.

Kata Halim, bank yang rajin mengejar porsi kredit UMKM akan mendapat bonus berupa penambahan besaran jasa giro di atas 2,5% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×