Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) memproyeksikan kinerja unitlink berbasis saham masih akan diselimuti tantangan hingga akhir tahun ini.
Chief Financial Officer Prudential Indonesia Adit Trivedi menerangkan tantangannya, yaitu meningkatnya volatilitas di pasar saham dan tekanan dari aksi jual investor asing di saham-saham big caps, khususnya sektor perbankan.
"Dengan demikian, penting bagi nasabah untuk memilih jenis unitlink yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka, bukan sekadar mengejar imbal hasil jangka pendek," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (13/7).
Meski dihadapkan berbagai tantangan, Adit menyampaikan Prudential tetap optimistis bahwa unitlink berbasis saham masih berpeluang untuk mencetak hasil positif. Dia bilang hasil positif bisa tercapai jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pemulihan yang konsisten dan sentimen negatif dari global mulai mereda.
Baca Juga: Prudential Indonesia: Gejolak Geopolitik dapat Pengaruhi Kinerja Unitlink Saham
Bagi nasabah dengan profil risiko agresif dan memiliki jangka waktu investasi panjang, Adit mengatakan kondisi saat ini justru bisa menjadi kesempatan untuk melakukan akumulasi beli, yang mana tekanan jual di saham-saham fundamental baik mendorong harga saham-saham tersebut berada pada valuasi yang rendah (murah).
Dengan mengadopsi pendekatan yang adaptif dan terdiversifikasi, dia menilai secara keseluruhan produk unitlink tetap memiliki prospek jangka panjang yang positif, meski menghadapi tekanan jangka pendek.
Menurut Adit, edukasi berkelanjutan kepada nasabah sangat krusial dilakukan, seiring dengan situasi saat ini. Dia bilang hal itu perlu dilakukan agar mereka memahami risiko investasi yang melekat dan dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang tepat.
Lebih lanjut, Adit menjelaskan unitlink merupakan produk asuransi yang tepat untuk nasabah/calon nasabah yang sudah memiliki pemahaman mengenai produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi. Adapun hasil investasi akan dipengaruhi oleh fluktuasi pasar dari jenis investasi yang dipilih oleh nasabah sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Baca Juga: Unitlink Saham Prudential Raup Imbal Hasil 8,91% pada Kuartal I-2025
Sebagai informasi, data Infovesta secara year to date (ytd) per Juni 2025, mencatat rata-rata imbal hasil (return) unitlink berbasis saham terkontraksi sebesar 1,84%.
Di tengah kinerja unitlink saham yang tertekan, salah satu unitlink berbasis saham milik Prudential Indonesia, yaitu PRUlink Rupiah Global Emerging Markets Equity Fund berhasil mencatatkan kinerja paling positif. Produk tersebut memberikan return paling tinggi, yakni sebesar 17,13% per Juni 2025.
Selanjutnya: Utang Luar Negeri Swasta Capai US$ 196,4 Miliar, Terkontraksi 0,9% YoY pada Mei 2025
Menarik Dibaca: Harga Emas Naik Moderat, Potensi Pemecatan Ketua Fed jadi Katalis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News