Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja memperkenalkan direktur keuangan. Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana menyatakan posisi itu sejak LinkAja meluncur pada Februari 2019 masih kosong.
Posisi Direktur Keuangan LinkAja ini diisi oleh Ikhsan Ramdan sejak Oktober 2019 lalu. Ia merupakan mantan bankir selama 13 tahun. Karir di bank dimulai dari Citi Bank dan berakhir di Standard Chartered Bank. Ia memiliki pengalaman pendanaan korporasi, hutang, equity, dan akuisisi.
Baca Juga: LinkAja sudah menyalurkan pembiayaan UMi senilai Rp 1 miliar
Danu menyebut LinkAja telah mendapat mandat dari pemegang saham agar meningkatkan kerja sama untuk semua pihak. Baik badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta. Tak terkecuali untuk pendapatan atau investasi juga dibuka bagi swasta.
“Dari sisi pendanaan ke depan, kita akan melakukan pendanaan seperti perusahaan teknologi. Sehingga setiap satu atau dua tahun kita akan melakukan fundraising, yang akan dipimpin oleh direktur keuangan kita ini,” ujar Danu saat memperkenalkan Ikhsan di Jakarta pada Selasa (17/12).
Tentunya, fundraising yang akan dilakukan oleh LinkAja kan mengundang investor baru. Langkah ini akan menjadikan nilai valuasi uang elektronik berbasis server pelat merah itu semakin tinggi.
Saat ditanyai keinginan menjadi unicorn atau perusahaan start up bervaluasi di atas US$ 1 miliar, Ikhsan mantap menjawab ingin. Namun Ia menekankan, tujuan LinkAja untuk meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Agresif marketing, pengguna e-money berbasis server bermekaran di penghujung tahun
“Oleh sebab itu dibutuhkan value yang bisa didapatkan dari berbagai aspek. Mulai dari produk, tim, dan partner. Hal itu membutuhkan sumber daya yang bisa diperoleh dari pengalaman maupun suntikan modal dari pemegang saham. Arahannya saat masih pada tahap ekspansi, pemegang saham, kita coba buka diri kepada swasta,” jelas Ikhsan.
Memang LinkAja dibentuk dari kolaborasi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Danareksa (Persero) yang berdiri pada tanggal 21 Januari 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News