kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Radana Finance kerek bunga pembiayaan


Rabu, 14 Januari 2015 / 11:30 WIB
Radana Finance kerek bunga pembiayaan
ILUSTRASI. Honda Genio 2022. AHM Rilis New Honda Genio dengan Warna dan Stripe Baru


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Memasuki Tahun Kambing Kayu, PT Radana Bhaskara Finance berancang-ancang mengerek bunga pembiayaan pada kuartal pertama ini. Alasannya, bank yang menjadi sumber pendanaan Radana Finance juga menaikkan suku bunga pinjaman.

Secara rata-rata nasional, multifinance yang mayoritas menyalurkan kredit untuk kendaraan roda dua ini menawarkan bunga pembiayaan kepada nasabah sebesar 28% hingga 30% per tahun. Dengan penyesuaian, rata-rata bunga pembiayaan bisa mencapai 29% sampai 32%.

"Dalam satu bulan atau dua bulan ini, suku bunga akan dikoreksi naik sekitar 1%-2%," ujar Nico Andoko, Direktur Radana Bhaskara Finance. 

Seperti diketahui, pada November 2014 lalu, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 7,75%. Kenaikan BI rate biasanya selalu diikuti oleh kenaikan suku bunga pinjaman bank. 

Dampaknya tentu saja kepada perusahaan pembiayaan yang mengandalkan sumber pendanaan dari perbankan. Demi menutup biaya dana atawa cost of fund, mau tak mau multifinance juga menaikkan bunga pembiayaan kepada konsumen.

Evy Indahwaty, Direktur Utama Radana Finance menjelaskan, perbankan yang menjadi kreditur telah mengerek suku bunga pinjaman antara 1% hingga 1,5%. Demi menjaga margin perusahaan, Evy bilang, Radana Finance harus menyesuaikan pula bunga pembiayaan. 

"Kalau kami belinya naik, masa jualnya tidak dinaikkan. Nah, ongkosnya kalah mahal siapa yang mau tanggung?" imbuh Evy. 

Menaikkan bunga pembiayaan sedikit banyak akan berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Apalagi, di tahun 2015, penjualan produk otomotif diramal stagnan. Tentu saja hal tersebut membuat penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor seret. 

Namun, Evy menegaskan, Radana harus menaikkan bunga pinjaman untuk menghindari kerugian. "Kan hukum alam, tidak mungkin ada yang mau rugi," kata dia.

Meski ada potensi penyaluran pembiayaan seret, Radana tetap optimistis menyambut tahun ini. Sebelumnya, Evy pernah mengatakan, Radana akan membuka 16 kantor cabang baru. Ekspansi kantor cabang ini diharapkan mampu menggenjot jumlah penyaluran pembiayaan. 

Hanya saja, perusahaan pembiayaan ini belum menentukan lokasi kantor cabang yang baru kelak. Saat ini, Radana memiliki 42 kantor cabang di seluruh Indonesia. Dengan tambahan baru, sampai akhir tahun 2015, kantor cabang Radana Finance total akan mencapai 58 unit.

Sekadar informasi, pada tahun lalu, Radana Finance menargetkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 1,64 triliun. Jika angka itu tercapai, jumlah pembiayaan baru yang berhasil disalurkan oleh Radana Finance melompat hingga  29% ketimbang pencapaian tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,27 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×