Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pembiayaan motor baru masih menjadi penopang kinerja PT Radana Bhaskara Finance Tbk alias Radana Finance.
Hingga kuartal III 2014, pembiayaan motor baru menyumbang sekitar 81,56% dari total pembiayaan. Setelah itu disusul oleh pembiayaan motor bekas sebesar 15,04%.
Menariknya, meskipun baru berjalan sekitar empat bulan atau sejak Juni 2014 , pembiayaan mobil bekas Radana Finance telah menempati porsi 3,40%. Diversifikasi pembiayaan mobil bekas ini menjadi salah satu andalan perseroan dalam menjalani tahun ini.
Meskipun diterpa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Evy Indahwaty, Direktur Utama Radana Finance mengaku hal itu belum berpengaruh terhadap pembiayaan perseroan. Dengan perubahan yang baru berjalan lebih dari sepekan, ia menjelaskan dampak tersebut belum kelihatan.
Saat ini, Radana Finance memiliki 42 kantor cabang yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Rencananya, perseroan juga akan membuka 16 kantor cabang lagi di tahun 2015. “Untuk lokasinya masih dalam tahap pembahasan,” imbuh Evy.
NPL terjaga
Evy mengaku, meski industri multifinance dihadapkan dengan potensi peningkatan kredit bermasalah, namun Radana Finance berhasil menjaga rasio kredit macetnya.
Per September 2014 kemarin, perseroan berhasil menjaga non performing loan alias NPL di angka 0,25%, turun tipis dari akhir tahun 2013 yang 0,26%.
“Kami mengalami perbaikan. Penurunan ini disebabkan karena ada perbaikan dalam proses bisnis kami yaitu penerapan overdue cycle management,” tutur Evy.
Dengan pengelolaan piutang yang baik disertai cara pembayaran kredit yang diperluas, membuat perseroan berhasil menekan angka NPL. Sekedar informasi, kini nasabah Radana dapat membayar cicilan melalui mini market ataupun
mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News