kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Raih US$ 500 Juta, Bank ICBC memacu kredit


Sabtu, 31 Januari 2015 / 10:06 WIB
Raih US$ 500 Juta, Bank ICBC memacu kredit
ILUSTRASI. Nonton Mushoku Tensei Season 2 Episode 6 Subtitle Indonesia, Cek Link Resmi di Sini


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Awal tahun ini, perbankan mulai sibuk memburu pendanaan dengan merilis obligasi. Salah satu bank yang menjadikan obligasi sebagai sumber pendanaan adalah PT Bank ICBC Indonesia (ICBC Indonesia). ICBC Indonesia telah menerbitkan obligasi global senilai US$ 500 juta.

Obligasi yang terbit Rabu (28/1) itu memiliki jangka waktu (tenor) tiga tahun. Perlu dicatat, obligasi ini memang tidak ditawarkan kepada publik, melainkan dibeli oleh ICBC Ltd. selaku pemegang saham mayoritas ICBC Indonesia.

Deputy Head of Strategic Management and Transformation Office ICBC Indonesia Surya Wijaya mengatakan, penerbitan obligasi tersebut sekaligus merupakan upaya diversifikasi sumber pendanaan ICBC. "Keputusan ini dibuat berdasarkan kondisi keuangan ICBC Indonesia yang baik dan prospek perkembangannya di masa datang," katanya, kemarin (30/1).

Obligasi tersebut memperoleh rating Baa2 dengan prospek (outlook) stabil dari Moody's Investment Service. Sekadar informasi, peringkat ini merupakan peringkat tertinggi yang diperoleh lembaga keuangan asal Indonesia pada saat ini. Sebelumnya, Lembaga Penilai Harga Efek Indonesia alias Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) memprediksi penerbitan obligasi oleh perbankan pada tahun ini bakal semarak.

Untuk surat utang dalam negeri, IBPA memperkirakan nilai emisinya sebesar Rp 10 triliun–Rp 12 triliun. Sebagai perbandingan, menurut Fakhrul Aufa, Analis IBPA, realisasi penerbitan obligasi bank tahun 2014 lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah tingkat suku bunga yang tinggi pada tahun lalu sehingga bakal membebani bank untuk menerbitkan obligasi.

Selain itu, penerbitan obligasi berisiko di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Kredit tumbuh 35% Kondisinya tentu berbeda dengan tahun ini. Lewat penerbitan obligasi global senilai US$ 500 juta, ICBC Indonesia memiliki modal makin kuat.

Makanya, manajemen bank ini optimistis mampu memacu pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 35%. Dengan menerbitkan obligasi, Surya memaparkan, ICBC Indonesia tidak perlu menggenjot pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). "Kami sudah menerbitkan obligasi. Jadi tidak perlu lagi mencari DPK. Obligasi yang kami terbitkan ini sudah cukup untuk mendukung pertumbuhan penyaluran kredit tersebut," katanya.

Dalam beberapa waktu terakhir, total DPK ICBC memang masih didominasi oleh deposito yang menyumbangkan porsi hingga sekitar 80%. Sedangkan 20% merupakan dana murah berupa giro dan tabungan. Dengan menerbitkan obligasi, biaya dana ICBC diharapkan bakal menurun.

Adapun target pertumbuhan kredit tahun ini diarahkan ke sektor manufaktur dan infrastruktur. Bank ini juga fokus menyalurkan kredit ke industri yang memproduksi barang substitusi impor. ICBC berharap, pertumbuhan industri substitusi tersebut bakal menekan jumlah barang-barang impor yang masuk ke Indonesia. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) ICBC cuma 0,39%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×