kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,47   -2,07   -0.23%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rajin himpun dana murah, Himbara pastikan biaya dana bakal tetap melandai pada 2021


Senin, 11 Januari 2021 / 06:30 WIB
Rajin himpun dana murah, Himbara pastikan biaya dana bakal tetap melandai pada 2021


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dihadang pandemi Covid-19, bank plat merah tetap mampu menekan laju pertumbuhan biaya dana alias cost of fund (CoF). Misalnya saja, pada akhir kuartal III 2020 lalu tercatat CoF bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tercatat ada di level 3,28%. Posisi itu menurun sekitar 0,25% dari periode setahun sebelumnya. 

Padahal laju pertumbuhan simpanan di empat bank plat merah yakni Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank BTN tetap tumbuh sangat deras sebanyak 43,46% secara tahunan. 

Bila dirinci, Bank Mandiri memegang posisi CoF terendah dari ketiga bank lainnya sebesar 2,7%. Kemudian disusul oleh Bank BNI 2,86% serta Bank BRI 3,45%. Sementara Bank BTN ada pada level 5,56%. 

Baca Juga: BNI tetap penuhi kebutuhan transaksi keuangan di wilayah yang terapkan PPKM

Meski sudah melandai, sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id memproyeksi, biaya dana bakalan terus turun sampai akhir 2021. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan dana murah yang dilakukan oleh Himbara dalam beberapa periode terakhir. 

Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan, hingga akhir Desember 2020 lalu posisi CoF perseroan ada di level 3,22%. Menurutnya, angka tersebut turun sebesar 36 basis poin (bps) dibandingkan periode Desember 2019.

Bank nomor wahid di Tanah Air ini bilang, tren penurunan itu sebenarnya selaras dengan terus dipangkasnya suku bunga acuan Bank Indonesia. Sebagai gambaran saja, hingga November 2020 lalu BI 7-day reverse repo rate (7DRR) ada di level 3,75%. 

Dihitung dari awal tahun, suku bunga itu telah turun 125 bps. Sedangkan dihitung sejak Juni 2019, penurunannya telah mencapai 2,25%. 

Baca Juga: Sejumlah bank ingin bikin mobile banking jadi super app, bisa apa saja?

Hal ini lah yang menurun Aestika menyebabkan tren bunga dana di perbankan ikut menurun. Walhasil biaya dana juga berkurang, kendati pertumbuhan dana tetap masif terutama di masa pandemi Covid-19.  

Sementara itu, pihaknya meramal di tahun 2021 penurunan ini akan berlanjut. Bank BRI pun menargetkan CoF perseroan di tahun ini akan terjaga di kisaran 2,75%-3%. 

Sama halnya dengan Bank BTN, walau punya CoF yang paling tinggi di antara bank Himbara lainnya. Direktur Distribution & Retail Funding Bank BTN Jasmin menjelaskan, hingga Desember 2020 CoF sudah ada di level 4,79%.

"CoF untuk DPK masih cenderung turun. November sebesar 4,87% dan di Desember 4,79%," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (10/1). 

Bank spesialis kredit pemilikan rumah (KPR) ini pun optimis posisi itu akan terus menurun hingga 4,5% di akhir 2021. Sesuai dengan target bisnis perseroan. Penurunan itu utamanya akan lebih banyak disebabkan peningkatan dana murah dan tren bunga deposito yang masih akan turun. 

Baca Juga: Melihat Prospek Perbankan di Tahun 2021

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Bank BNI Mucharom mengatakan upaya menekan CoF sejatinya sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) perseroan di tahun ini. 

Hal ini sejalan dengan peningkatan CASA dan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) perseroan di tahun ini. "Diharapkan akan cara ini akan menjadi sumber utama kami dalam menekan CoF," katanya. 

Sayangnya, bank berlogo 46 ini belum bisa merinci posisi CoF saat ini. Tapi menurutnya, trennya masih terus mengalami penurunan. "Seiring dengan penurunan CoF, kami terus menerapkan efisiensi dalam biaya operasional kami," imbuhnya. 

Selanjutnya: Penyaluran Kredit UMKM Masih Tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×