kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

Ramai Luncurkan Fitur Pinjaman Langsung, Bank Digital Tetap Andalkan Chanelling


Senin, 11 November 2024 / 18:16 WIB
Ramai Luncurkan Fitur Pinjaman Langsung, Bank Digital Tetap Andalkan Chanelling
ILUSTRASI. Pegawai menunjukkan layanan GoPay Tabungan by Jago saat peluncurannya di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Tak hanya fokus menjaring nasabah dengan meningkatkan penyaluran kreditnya. Salah satunya fitur pinjaman langsung (direct loan).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya fokus menjaring nasabah, beberapa bank digital mulai melangkah untuk meningkatkan penyaluran kreditnya. Salah satunya fitur pinjaman langsung (direct loan) dari aplikasi bank masing-masing.

Meski demikian, beberapa bank digital masih tetap mengandalkan kredit dari skema channeling. Meskipun, tak menutup kemungkinan fitur direct loan jadi mesin baru bagi bank digital menggenjot kreditnya.

Ambil contoh, PT Bank Jago Tbk yang baru-baru ini meluncurkan Jago Dana Cepat. Di mana, produk pinjaman tersebut menawarkan bunga mulai dari 1,3% per bulan.

Baca Juga: Laba Bersih Bank Jago (ARTO) Meningkat 71% Jadi Rp 86 Miliar Hingga Kuartal III-2024

Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago, Tjit Siat Fun, mengatakan, peluncuran produk tersebut karena melihat kebutuhan nasabah akan pembiayaan masih besar dan masih terdapat segmen yang belum terlayani melalui skema channeling

Hanya saja, ia melihat tak semerta-merta itu akan menjadi mesin baru bagi bank berkode emiten ARTO ini untuk mengakselerasi kredit yang disalurkan. Di mana, skema channeling dipercaya masih jadi andalan utama.

“Bank Jago tetap fokus menyalurkan kredit melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan financial technology (fintech), multifinance, dan lembaga keuangan lainnya,” ujar wanita yang akrab disapa Afun ini, Senin (11/11).

Baca Juga: OJK Bakal Turunkan Bunga Pinjaman Tahun Depan, Akseleran Beberkan Beberapa Dampaknya

Sebagai informasi, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 17,3 triliun hingga kuartal III/2024. Jumlah tersebut naik 59% dari periode yang sama tahun lalu, dengan penyaluran kredit sebesar Rp 10,9 triliun.

Tak mau kalah, kompetitor Bank Jago yaitu PT Bank Seabank Indonesia juga bakal meluncurkan produk direct loan. Di mana, saat ini produk tersebut dalam tahap piloting.

Wakil Direktur Utama Seabank Junedy Liu menuturkan produk yang akan bernama Seabank Pinjam ini sudah finalisasi sambil menunggu izin dari regulator. Harapannya, kuartal IV-2024 ini sudah bisa meluncur.

Ia menjelaskan produk ini merupakan hasil dari turun ke lapangan dan bertemu dengan nasabah Seabank. Junedy menegaskan pihaknya selalu mencari tahu kredit apa yang dibutuhkan nasabah.

Lebih lanjut, Junedy bilang untuk bunganya sendiri belum ditentukan. “Tapi yang pasti dia akan lebih rendah daripada pinjaman online lainnya,” ujar Junedy.

Sebagai informasi, Per September 2024, outstanding pinjaman dari Seabank senilai Rp 19 triliun. Junedy menyebut kredit dari skema channeling masih yang mendominasi.

Baca Juga: Bank Digital Kian Gesit Mendorong Pertumbuhan Kredit Secara Langsung

“Saat ini kami masih banyak didominasi oleh joint financing dan juga channeling dengan paylater maupun pinjaman online,” tandasnya.

Beda cerita, PT Bank Raya Indonesia Tbk melihat produk direct lending bisa menjadi penopang utama terkait kredit dari bank digital. Sebab, anak usaha dari BRI Group ini telah merasakannya.

Direktur Keuangan Bank Raya Rustati Suri Pertiwi bilang digital loan yang diberikan secara langsung sangat membantu pertumbuhan kredit digital Bank Raya.

Hal tersebut tercermin dalam outstanding kredit digital Bank Raya untuk September 2024 tumbuh 90,37% yoy mencapai Rp 1,79 triliun, dengan penyaluran kredit digital mencapai total Rp 13,7 triliun atau tumbuh 72,5% yoy.

Ia merinci sumber pertumbuhan kredit digital tersebut mayoritas berasal dari optimalisasi potensi sinergi BRI Group, yaitu produk Pinang Dana Talangan.

Baca Juga: Bank-Bank Ini Mencatatkan Pemburukan Rasio NPL, Ada yang di Atas 9%

Produk ini ditujukan untuk mendukung transaksi Agen BRILink, yang tercatat mencapai Rp 580 miliar atau tumbuh 194% yoy  dan tercatat telah disalurkan sebesar  Rp11.8 triliun atau tumbuh 69% yoy.  

“Dengan memanfaatkan peluang optimalisasi  data yang tersedia di dalam BRI Group maka Bank Raya masih mengutamakan ekspansi bisnisnya melalui penyaluran kredit digital secara langsung dengan hati-hati,” ujar wanita yang akrab disapa Tiwi ini. 

Selanjutnya: Sektor Hotel dan Penerbangan Buka Suara Soal Imbas Potongan Anggaran Perjalanan Dinas

Menarik Dibaca: 20 Poster Hari Kesehatan Nasional 2024, Bisa Diunduh dan Edit Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×