kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rapor kinerja Bank Mega dan Bank Ekonomi memerah


Kamis, 15 Agustus 2013 / 07:40 WIB
Rapor kinerja Bank Mega dan Bank Ekonomi memerah
ILUSTRASI. Foto udara kilang minyak blok Jambi Merang. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.


Reporter: Nina Dwiantika, Emma Ratna Fury | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Penurunan kinerja membayangi rapor industri perbankan tanah air. Rapor kinerja beberapa bank bahkan harus terbakar. Contoh saja Bank Mega. Selama semester I kemarin, laba Bank Mega menyusut 73% menjadi Rp 245 miliar dibandingkan periode yang sama setahun lalu yang sebanyak Rp 909 miliar.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan penurunan laba lantaran lesunya penyaluran kredit. "Aturan pengetatan loan to value (LTV) kredit kendaraan bermotor berpengaruh besar pada kinerja kredit kami," kata Kostaman kepada KONTAN, Rabu (14/8).
Di akhir Juni kemarin, bank milik taipan Chairul Tanjung ini mencatat penurunan kredit sebesar 16%, menjadi Rp 25,47 triliun dari sebelumnya Rp 30,99 triliun.

Kostaman menambahkan, demi menggenjot kinerja di semester II, pihaknya akan melakukan diversifikasi kredit pada segmen lain, seperti kredit komersial, usaha kecil dan menengah (UKM) dan korporasi. Sialnya lagi, penurunan kredit itu dibarengi kenaikan kredit bermasalah atau non0performing loan (NPL) menjadi 2,07% dari sebelumnya 1,2%. "Kami akan memperbaiki perlahan-lahan kinerja pada semester dua. Tapi, pemulihan kinerja baru bisa terjadi pada tahun 2014," terang Kostaman.

Nasib malang juga terjadi di Bank Ekonomi. Di separuh pertama tahun 2013, bank yang mayoritas sahamnya milik HSBC ini mencatatkan penurunan laba 22% menjadi Rp 104 miliar dari sebelumnya Rp 134 miliar. Meski laba anjlok, kucuran kredit Bank Ekonomi masih mendaki sebesar 10%, menjadi Rp 18,93 triliun dari sebelumnya Rp 17,15 triliun.

Salah satu penyebab penurunan laba Bank Ekonomi adalah kenaikan beban operasional sebesar 44%. Selama semester I-2013, beban operasional Bank Ekonomi melesat menjadi Rp 432,26 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 300 miliar. Kenaikan beban operasional tersebut tidak mampu mengimbangi kenaikan pendapatan bunga sebesar 27%. Di semester I kemarin, pendapatan bunga Bank Ekonomi mencapai Rp 558,13 miliar dibanding sebelumnya Rp 437,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×