Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar di jajaran Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4 mencatatkan kualitas kredit yang sehat, tercermin dari kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang membaik pada tahun 2024.
Dari 4 bank tersebut, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat rasio NPL terendah dibandingkan bank lainnya, yakni berada di level 0,97% secara bank only per Desember 2024, posisi ini membaik dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya di level 1,01% per Desember 2023.
Jika melihat laporan presentasi perseroan, penyumbang terbesar dari NPL Bank Mandiri berasal dari segmen kredit konsumen yang berada di level 2,18% per Desember 2024, posisi ini tidak memburuk dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di level 2,04% per Desember 2023.
Baca Juga: Perbankan Bisa Hentikan Penyaluran Kredit ke Fintech Hingga Startup, Ini Pemicunya
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, untuk memperkuat bisnis dan menjaga kualitas aset, perseroan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko dengan posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri yang berada di level 304% pada akhir 2024.
“Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan kelangsungan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” kata Darmawan belum lama ini.
Selanjutnya ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat rasio NPL gross di level 1,8% per Desember 2024, membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di level 1,9% per Desember 2023.
Baca Juga: Cermati Bocoran Dividen Bank BBRI, BMRI, dan BBNI
Jika melihat laporan presentasi perseroan, segmen kredit korporasi menyumbangkan 40,2% dari total kredit yang jatuh jadi NPL pada tahun 2024. Lebih jelasnya, total kredit yang jatuh jadi NPL sebesar Rp 16 triliun.
Pada posisi ketiga kualitas NPL terendah dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencatatkan perbaikan rasio NPL per Desember 2024 ke level 2,0% per Desember 2024, dibandingkan periode tahun sebelumnya di level 2,1% per Desember 2023.
