Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Perusahaan Pemeringkat (Pefindo) memberikan peringkat "A" untuk Bank DKI dan obligasi V 2008 Rp 425 miliar yang masih beredar. Selain itu, Pefindo juga memberikan peringkat "A-" untuk obligasi subordinasi (subdebt) 1/2008 sebesar Rp 325 miliar dan "A" untuk rencana obligasi VI 2010 yang sebesar Rp 750 miliar. Outlook untuk peringkat ini adalah stabil.
Menurut Pefindo, peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang baik pada bisnis-bisnis yang terkait dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta. Bank DKI juga mendapat dukungan yang kuat dari pemegang saham serta kapitalisasi pasar yang memadai. Namun, peringkat ini dibatasi oleh kualitas aktiva Bank yang dibawah rata-rata dan profitabilitas yang rata-rata.
Saat, 99,8% saham bank DKI dimiliki oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sisanya, 0,2% dimiliki oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. Bank DKI telah memiliki 129 kantor wilayah dan 379 unit ATM.
Informasi saja, per akhir Maret 2010, laba bersih sebelum pajak Bank DKI mencapai Rp 149 miliar. Nilai itu naik 53,61% daripada tahun lalu. Sebagian besar penyumbang kenaikan laba bersih itu berasal dari penurunan beban operasional non-bunga. Beban ini turun 81,97% dibandingkan Maret 2009. Tiga bulan pertama tahun lalu, beban operasional selain bunga tercatat Rp 122,1 miliar. Sedangkan Maret 2010 hanya Rp 22,3 miliar.
Alhasil laba operasional bank DKI naik dari Rp 82,8 miliar jadi Rp 152,8 miliar. Posisi dana pihak ketiga (DPK) meningkat 19,66% menjadi Rp 12,1 triliun, dan loan to deposit ratio (LDR) turun dari 63,16% menjadi 57,42%. Posisi kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross, naik dari 2,06% menjadi 2,85%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News