kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi kredit Bank Mandiri naik 11,2% di 2016


Rabu, 15 Februari 2017 / 16:41 WIB
Realisasi kredit Bank Mandiri naik 11,2% di 2016


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (Persero) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 662 triliun sepanjang tahun 2016. Realisasi tersebut naik 11,2% secara tahunan atau year on year (yoy).

Merujuk laporan keuangan Bank Mandiri kuartal IV-2016, tercatat berdasarkan kredit jenisnya, kredit modal kerja perseroan naik 8,8% menjadi Rp 323,1 triliun, sementara kredit investasi meningkat 10,9% menjadi Rp 184,8 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyebut, pertumbuhan kredit tersebut ditopang dari penyaluran kredit ke sektor infrastruktur alias kredit korporasi perseroan.

Kartika menjabarkan, outstanding pembiayaan infrastruktur per Desember 2016 mencapai Rp 57,3 triliun atau tumbuh 38,2% secara yoy. Rinciannya mayoritas masuk ke sektor energi (tenaga listrik) sebesar Rp 22,6 triliun. Diikuti dengan transportasi (bandar udara, pelabuhan dan kereta api) sebesar Rp 18,7 triliun. Selain itu kredit ke jalan tol sebanyak Rp 8,6 triliun dan telekomunikasi Rp 7,5 triliun.

Sementara limit pembiayaan (komitmen) Bank Mandiri ke infrastruktur per Desember 2016 mencapai Rp 104,6 triliun, naik 47,5% yoy.

"Kami ingin terus merealisasikan peran sebagai agen pembangunan melalui pembiayaan yang berkualitas dan bisa memberikan dampak signifikan pada penguatan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat," ujar Kartika di kantornya, Selasa (14/2).

Bank berkode emiten BMRI ini juga mencatat pertumbuhan paling tinggi pada segmen korporasi yakni dari Rp 31,5 triliun menjadi Rp 230,3 triliun atau tumbuh 15,8% secara yoy.

Selanjutnya, kredit mikro  juga tumbuh signifikan dibandingkan dengan segmen kredit lain, yaitu sebanyak 19,1% jika dibandingkan akhir  2015 atau mencapai Rp 50,6 triliun per akhir Desember 2016. Adapun pendorong pertumbuhan kredit mikro antara lain penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang berhasil terealisasi sebesar Rp 13,3 triliun atau tembus 101% dari target awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×