kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Rekomendasi Saham BMRI Usai Memaparkan Kinerja Semester I 2025


Sabtu, 20 September 2025 / 14:45 WIB
Rekomendasi Saham BMRI Usai Memaparkan Kinerja Semester I 2025
ILUSTRASI. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memaparkan kinerja keuangannya periode enam bulan pertama 2025 pada Jumat (19/9/2025).


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memaparkan kinerja keuangannya periode enam bulan pertama 2025 pada Jumat (19/9/2025).

Usai melakukan paparan kinerja, harga saham BMRI ditutup melemah 0,90% ke level Rp 4.380 per saham pada Jumat (19/9/2025). 

Dalam paparannya, Bank Mandiri mencatatkan penyusutan laba bersih pada semester I-2025. Laba bersih BMRI tercatat turun 7,7% secara tahunan YoY menjadi Rp 24,5 triliun per Juni 2025.   

Adapun pendapatan bunga BMRI sepanjang semester I-2025 tercatat naik 12,9% menjadi Rp 81,87 triliun. Namun, beban bunga naik lebih tinggi mencapai 25,9% menjadi Rp 29,2 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih hanya naik 6,7% menjadi Rp 52,4 triliun.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, meski kinerja BMRI sedikit underwhelming di semester-I 2025, namun ini hanya bersifat temporary.

"Tapi tidak menjadi masalah ya, semestinya diharapkan underwhelming akan kinerja fundamental di semester satu ini lebih bersifat temporary ya," kata Nafan kepada Kontan, Jumat (19/9/2025).

Baca Juga: Ada BMRI dan GOTO, Intip Saham Net Sell Terbesar Asing Saat IHSG Naik, Jumat (19/9)

Apalagi, dengan kucuran likuiditas dari pemerintah Rp 200 triliun ke bank Himbara yang mana Bank Mandiri mendapat porsi Rp 55 triliun, menurut Nafan, akan menumbuhkan kredit yang berkualitas di bank. NPL Gross Bank Mandiri juga tercatat masih terjaga di level 1,08% secara bank only. Sentimen ini turut menjadi faktor positif.

Namun, perlu dicermati bahwa Bank Mandiri juga melakukan penyesuaian panduan kinerja hingga akhir 2025 setelah merilis laporan keuangan semester I 2025. Bank Mandiri menurunkan atau merevisi target pertumbuhan kredit, marjin bunga (net interest margin/NIM), dan biaya kredit  (Cost of Credit). 

Target pertumbuhan kredit dipangkas menjadi 8%-10% dari proyeksi awal tahun 10%-12%. Selain itu, NIM kini diproyeksikan berada di kisaran 4,8%-5%, turun dari perkiraan awal 5%-5,2%. Sementara itu, proyeksi biaya kredit diturunkan menjadi 0,8%-1% persen dari sebelumnya 1%–1,2%. 

Menurut Nafan, langkah bank yang memangkas target ini wajar untuk dilakukan. Sebab tahun ini perekonomian tengah mengahadapi beragam tantangan, misalnya tekanan daya beli masyarakat.

"Jadi wajar saja kalau konsep pertumbuhan kredit di kisaran 8% hingga 10% itu masih realistis. Soalnya untuk mencapai double digit untuk tahun ini memang sangat-sangat memerlukan effortnya luar biasa," lanjutnya.

Nafan merekomendasikan accumulative buy saham BMRI dengan target harga Rp 4.530 per saham.

Baca Juga: Usai Paparan Kinerja, Bagaimana Arah Pergerakan Saham Bank Mandiri (BMRI)?

 

Selanjutnya: Dewa United vs PSBS Biak, Live Streaming & Jadwal Super League Pekan 6

Menarik Dibaca: Rekomendasi 7 Film Komedi Indonesia Paling Lucu dan Bikin Ngakak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×