kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reliance Sekuritas dorong semakin banyak investor muda di pasar modal


Jumat, 23 November 2018 / 09:55 WIB
Reliance Sekuritas dorong semakin banyak investor muda di pasar modal


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reliance Sekuritas Indonesia (RELI) terus menggencarkan edukasi investasi pasar modal kepada generasi milenial.

Paling anyar, RELI menggelar edukasi pasar modal kepada puluhan mahasiswa di Universitas Siliwangi (UNSIL), Tasikmalaya, Jawa Barat, bertajuk “Sosialisasi & Edukasi Calon Investor Muda,”.

Sriwidjaja Rauf, Direktur RELI, menjelaskan, acara tersebut digelar dalam rangka sosialisasi dan edukasi untuk menggenjot partisipasi investor muda, terutama di Jawa Barat. Acara itu juga dimaksudkan sebagai entry point, sebelum Sekolah Pasar Modal (SPM) digelar bersama BEI. 

Jadi, kata Sriwidjaja, dilakukan sosialisasi terlebih dahulu, karena ketika SPM, sudah diharuskan membuka rekening. Nah, ketika membuka rekening, diharapkan para mahasiswa sudah mengerti dari sisi potensi dan risiko investasi yang dipilih. Jika tidak ada kendala, SPM akan digelar di awal Desember nanti dengan terlebih dahulu berkooordinasi dengan BEI.

“Nantinya, para mahasiswa dapat melakukan pembukaan rekening efek bagi yang berminat langsung menjadi investor di pasar modal. Investor muda di pasar modal memang menjadi salah satu target RELI. RELI akan semakin gencar dalam melakukan sosialisasi," ujar Sriwidjaja dalam keterangannya, Jumat (23/11).

Adanya Galeri Investasi BEI (GIBEI) bekerjasama dengan RELI, berlokasi di Fakultas Ekonomi UNSIL (FE Unsil) yang berisi fasilitas informasi, edukasi dan investasi yang ada dapat dimanfaatkan tidak hanya bagi kalangan akademisi saja tapi juga masyarakat umum.

Dengan hadirnya Galeri Investasi tersebut masyarakat bisa langsung ikut serta merasakan melakukan investasi dengan instrumen saham,  serta melakukan analisis terhadap saham-saham yang menjadi pilihan investor. Selain itu, masyarakat dapat juga mengikuti perkembangan tren ekonomi, bisnis, keamanan, sosial yang berefek pada dinamika pergerakan saham. Sehingga secara tidak langsung, literasi keuangan masyarakat pun akan meningkat.

Adanya GIBEI - FE UNSIL - RELI juga diharapkan dapat saling memberikan manfaat bagi semua pihak sehingga penyebaran informasi pasar modal tepat sasaran serta dapat memberikan manfaat yang optimal bagi mahasiswa, praktisi ekonomi, investor, pengamat pasar modal maupun masyarakat umum di daerah dan sekitarnya baik untuk kepentingan sosialisasi dan pendidikan/edukasi pasar modal maupun untuk kepentingan ekonomis atau alternatif investasi.

“Galeri investasi UNSIL  termasuk yang teraktif dari 21 galeri yang dikelola oleh RELI bekerja sama dengan BEI,” tegas Sriwidjaja.

Selain galeri inventasi di UNSIL, RELI juga mengelola galeri investasi di pasar Cikarubuk, Tasikmalaya. Ini menjadi bukti, edukasi pasar modal RELI tak hanya ke mahasiswa, namun juga ke masyarakat, termasuk para pedagang.  

RELI mendorong agar masyarakat tidak semata menabung. Namun berinvestasi, dalam jangka panjang.  Termasuk di kalangan generasi milenial seperti mahasiswa. Dengan begitu, mengubah dari saving society menjadi investment society.

Meski demikian, diakui Sriwidjaja, menuju investment society, diperlukan sosialisasi secara berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak agar pemahaman tentang literasi pasar modal kepada masyarakat dapat terus berkembang. 

Salah satu pemahaman yang terus disosialisasikan kepada masyarakat adalah investasi di pasar modal itu mudah, terencana, dan murah. Sementara, sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang menilai bahwa investasi di pasar modal merupakan sesuatu hal yang rumit, berisiko, dan mahal. 

“Berinvestasi di RELI, melalui program Yuk Nabung Saham, cukup dengan Rp100 ribu. Jika rutin berinvestasi, dapat menikmati potensi return dari pasar saham,” ucap Sriwidjaja.

Ia mengingatkan, Indonesia bakal mendapat bonus demografi. Di mana jumlah penduduk usia muda alias penduduk usia produktif di Indonesia sangat besar, dan akan mencapai puncak pada 2030.  Dengan bonus demografi besar itu, mereka para generasi milenial, diharapkan sudah melek investasi sehingga tidak terlalu konsumtif.

Investasi diperlukan agar bisa memenuhi keinginan, melawan inflasi, membantu memenuhi kebutuhan, juga supaya kekayaan aset meningkat dan tak kalah penting untuk mengantisipasi ketidakpastian di masa depan.

Salah satu manfaat berinvestasi yakni untuk melawan kenaikan inflasi dan kenaikan harga-harga barang. "Mahasiswa atau generasi milenal zaman now, sudah harus mulai investasi sejak dini, mereka bisa ikut Yuk Nabung saham di Reliance Sekuritas,” ucap Sriwidjaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×