Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
Per Juni, oustanding KPR bank ini mencapai Rp 43 triliun, turun dari Rp 44,2 triliun pada akhir tahun lalu. "Semester I, run off lebih besar daripada pencairan baru," ujar Satyo.
EVP Consumer Loan BCA Felicia Mathilda Simon juga mengakui adanya kenaikan permintaan KPR di BCA setelah pelonggaran PSBB walaupun jumlahnya belum cukup signifikan. Namun, ia berharap dengan mulai bergeraknya developer serta adanya dukungan dari pemerintah maka bisnis properti dan KPR kembali tumbuh seperti semula.
Di masa pandemi Covid-19, BCA tidak membatasi masuknya aplikasi permohonan KPR. Hanya saja, perseroan melihat tidak memungkinkan ekspansi KPR secara agresif tahun ini. Bank ini lebih memfokuskan diri untuk mengawasi kualitas kredit di kondisi tersebut.
Baca Juga: Perbankan tetap optimis KPR masih akan tumbuh hingga akhir tahun
KPR BNI juga sudah bergerak naik sejak Juni setelah melambat sejak Maret. Bank ini berharap tren kenaikan ini akan mencapai titik normal hingga akhir tahun. Dengan begitu, KPR bank pelat merah ini masih bisa tumbuh walau single digit.
Kepala Divisi Product Management BNI Donny Bima mengatakan, BNI Griya per Juni hanya tumbuh satu digit disertai dengan penurunan ticket size karena permintaan yang tinggi selama pandemi ada di bawah harga Rp 500 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News