Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesulitan keuangan yang tengah dialami Duniatex Group belum berdampak kepada kinerja keuangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atawa Indonesia Eximbank. Ketua Dewan Direktur sekaligus Direktur Eksekutif Eximbank Sinthya Roesly menyatakan, selama ini pembiayaan yang disalurkan kepada Diniatex Group terbilang lancar.
“Selama berintegrasi dengan LPEI tidak pernah terjadi tunggakan, sehari pun, selalu tepat waktu. Kinerja pembayaran mereka sangat baik, tidak pernah missed. Sehingga kami lihat bisnis mereka tumbuh, kewajiban pembayaran mereka juga tepat waktu. Sejauh lihat berita kesulitan keuangan kemarin, tidak ada yang menyangka ini akan terjadi. Sampai saat ini masih lancar,” ujar Sinthya, Rabu (31/7).
Baca Juga: Sejumlah bank berpotensi terpapar gagal bayar Duniatex Group
Sinthya menegaskan Eximbank akan mencari jalan keluar yang terbaik bagi kedua pihak. Dia menyebut Eximbank memiliki eksposur pembiayaan sebesar Rp 3,04 triliun untuk modal kerja dan investasi ekspor bagi Duniatex. Pembiayaan ini digunakan untuk delapan pabrik dari 26 pabrik Duniatex. Juga melibatkan 50.000 pekerja.
Dia menambahkan, Eximbank sudah menyalurkan pembiayaan ke Duniatek sejak 2007 lalu, ketika Eximbank masih berbentuk Bank Ekspor. Sehingga Eximbank sudah beberapa kali memberikan pembiayaan kepada Duniatex.
Baca Juga: OJK nilai gagal bayar Duniatex masalah missmatch likuiditas
“Mereka saat ini sedang pengelolaan cash yang sangat ketat. Oleh sebab itu, kami secara proaktif juga sudah bertemu dengan pemilik perusahaan (Duniatex) untuk solusi bersama. Mereka sudah menunjuk tim konsultan untuk membantu untuk restrukturisasi kreditnya,” jelas Sinthya.
Lanjutnya, Eximbank juga sudah mengambil beberapa langkah seperti menggandeng pihak independen lantaran tidak hanya akan fokus pada restrukturisasi pembiayaan saja. Langkah Eximbank selanjutnya akan tergantung cashflow keuangan Duniatex.
Ia mengaku sudah beberapa kali mengunjungi pabrik Duniatex. Sehingga saat ini rata-rata pabrik yang dibiayai masih berproduksi hingga 100%. Hanya satu pabrik di Semarang yang berproduksi dengan utilisasi level 90%.
“Kedepannya kami ingin melihat bagaimana bisnisnya masih tetap berjalan. Kami lihat dan upayakan agar dengan kondisi ini, lantar 50.000 pekerja dilantarkan. Ini pertimbangan kita,” tambah Sinthya.
Baca Juga: Duniatex Group gagal bayar, NPL Eximbank naik jadi 14,52% per Juni 2019
Sebelumnya dalam keterbukaan informasi, Eximbank menyebut punya pembiayaan senilai Rp 3,04 triliun kepada empat entitas dalam Duniatex Group.
Perinciannya, Rp 1,2 triliun kepada PT Delta Dunia Textile (DDT), Rp 1,5 triliun kepada Delta Merlin Sandang Textile (DMST), Rp 54 miliar kepada PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT), dan Rp 289 miliar kepada PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST).
Baca Juga: NPL membengkak gara-gara pembiayaan ke Duniatex, ini yang dilakukan Eximbank
Atas pembiayaan tersebut, Eximbank menguasai agunan Duniatex dengan rasio sebesar 389% dari total pembiayaan yang diberikan. Perinciannya 124% berasal dari aset tetap berupa tanah, bangunan, dan mesin pabrik dari pembiayaan bilateral. Dan sebesar 263% dari pinjaman sindikasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News