Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rencana pemerintah mendiskon pajak perusahaan yang melakukan revaluasi aset mendapat sambutan gembira dari badan usaha milik negara (BUMN) sektor jasa keuangan. Cara ini diharapkan bisa mendongkrak pencadangan dan rasio kecukupan modal perusahaan.
Iqbal Latanro, Direktur Utama PT Taspen, bilang, revaluasi aset bakal menguntungkan PT Arthaloka, anak usaha perusahaannya yang bergerak di sektor properti. Menurut hitungannya, revaluasi aset sebesar 3% akan mengerek laba Arthaloka 5% hingga 7%. "Sebab, setiap tahun kami selalu bayar pajak 10%," ujar Iqbal akhir pekan lalu.
Sebagai gambarannya, per Juni 2015 lalu Arthaloka meraup untung sebesar Rp 5,53 miliar. Di akhir tahun ini, laba perusahaan tersebut diproyeksikan menembus angka Rp 7,1 miliar. Jika revaluasi aset telah berjalan, laba Arthaloka di tahun kambing kayu bisa mencapai Rp 7,46 miliar hingga 7,59 miliar.
Sementara PT Jiwasraya juga yakin revaluasi aset bakal mendongkrak ekuitas perusahaan. Namun, Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Jiwasraya, belum mau memperinci lebih lanjut soal keuntungan-keuntungan dari langkah revaluasi aset ini. "Kami masih menunggu, apakah bisa melakukan revaluasi aset," kata Hendrisman.
Per September 2015, total aset Jiwasraya mencapai
Rp 23,86 triliun. Angka ini bertambah 14,82% dari posisi di Desember 2014. Aset Jiwasraya paling tinggi: reksadana non-unitlink dan properti, masing-masing sebesar Rp 7,9 triliun dan Rp 5,1 triliun.
Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN, mengatakan, pemerintah masih menyusun mekanisme kebijakan revaluasi aset. Paling lambat aturan main revaluasi aset perusahaan asuransi pelat merah kelar bulan depan. "Opsi ini akan menarik dan membuat BUMN jasa keuangan secara aset dan pencadangan lebih bagus," ujarnya.
Selain jasa keuangan termasuk perbankan, Gatot menambahkan, prioritas pemerintah menerapkan kebijakan revaluasi aset adalah BUMN di sektor infrastruktur. Pemerintah memberikan diskon pajak 50% bagi perusahaan yang merevaluasi aset mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News