kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

Risiko Kredit Perbankan di Segmen UMKM Mulai Meningkat Seiring Kenaikan Suku Bunga


Selasa, 07 Mei 2024 / 17:35 WIB
Risiko Kredit Perbankan di Segmen UMKM Mulai Meningkat Seiring Kenaikan Suku Bunga
ILUSTRASI. UMKM Roti di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (14/4/2024). KONTAN/Baihaki/15/4/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa level NPL yang dimiliki BRI secara keseluruhan masih tergolong baik. Mengingat,  rasio loan at risk (LAR) BRI mengalami perbaikan dari 16,39% di akhir triwulan I-2023 menjadi 12,70% di akhir triwulan I-2024.

Di sisi lain, BRI juga telah membentuk pencadangan di periode tersebut mencapai Rp 12,33 triliun. Angka tersebut naik sekitar 77,9% secara tahunan dari sebelumnya senilai Rp 6,93 triliun.

“NPL di kisaran 3% tersebut merupakan bukti nyata bahwa BRI mampu menjaga kualitas kreditnya dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip risk management yang prudent,” ujar Sunarso.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo mengungkapkan bahwa pihaknya tetap berhati-hati dalam melakukan penyaluran kredit dengan mempertimbangkan kondisi global yang ada. Meski, Sigit menilai NPL yang dimiliki Bank Mandiri masih terbilang baik.

“NPL kita itu bisa dilihat termasuk yang rendah jika dibandingkan dengan industri,” ujarnya.

Sigit bilang kondisi kualitas kredit Bank Mandiri yang saat ini masih terbilang baik disebabkan oleh diversifikasi portofolio yang dimiliki. Di mana, bank berlogo pita emas ini memiliki risk appetite yang telah ditetapkan di tengah kondisi saat ini. 

Sementara itu, Sigit juga mengungkapkan bank berlogo pita emas ini saat ini telah mengembangkan credit risk tool yang bisa membantu dalam proses pemberian kredit. Misalnya, Bank Mandiri telah menentukan target pasar yaitu industri yang prospektif.

“Nasabahnya pun ditentukan yang merupakan pemain besar di industri tersebut,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×