kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Risiko Kredit Perbankan di Segmen UMKM Mulai Meningkat Seiring Kenaikan Suku Bunga


Selasa, 07 Mei 2024 / 17:35 WIB
Risiko Kredit Perbankan di Segmen UMKM Mulai Meningkat Seiring Kenaikan Suku Bunga
ILUSTRASI. UMKM Roti di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (14/4/2024). KONTAN/Baihaki/15/4/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa level NPL yang dimiliki BRI secara keseluruhan masih tergolong baik. Mengingat,  rasio loan at risk (LAR) BRI mengalami perbaikan dari 16,39% di akhir triwulan I-2023 menjadi 12,70% di akhir triwulan I-2024.

Di sisi lain, BRI juga telah membentuk pencadangan di periode tersebut mencapai Rp 12,33 triliun. Angka tersebut naik sekitar 77,9% secara tahunan dari sebelumnya senilai Rp 6,93 triliun.

“NPL di kisaran 3% tersebut merupakan bukti nyata bahwa BRI mampu menjaga kualitas kreditnya dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip risk management yang prudent,” ujar Sunarso.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo mengungkapkan bahwa pihaknya tetap berhati-hati dalam melakukan penyaluran kredit dengan mempertimbangkan kondisi global yang ada. Meski, Sigit menilai NPL yang dimiliki Bank Mandiri masih terbilang baik.

“NPL kita itu bisa dilihat termasuk yang rendah jika dibandingkan dengan industri,” ujarnya.

Sigit bilang kondisi kualitas kredit Bank Mandiri yang saat ini masih terbilang baik disebabkan oleh diversifikasi portofolio yang dimiliki. Di mana, bank berlogo pita emas ini memiliki risk appetite yang telah ditetapkan di tengah kondisi saat ini. 

Sementara itu, Sigit juga mengungkapkan bank berlogo pita emas ini saat ini telah mengembangkan credit risk tool yang bisa membantu dalam proses pemberian kredit. Misalnya, Bank Mandiri telah menentukan target pasar yaitu industri yang prospektif.

“Nasabahnya pun ditentukan yang merupakan pemain besar di industri tersebut,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×