Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan swasta nasional terus memacu kinerja penyaluran kredit ke segmen UMKM agar dapat tumbuh lebih kencang. Pasalnya ini sesuai dengan arahan Presiden agar perbankan lebih menggeber penyaluran kreditnya ke sektor UMKM dengan meningkatkan porsi penyaluran kredit menjadi 30 persen dari total kredit bank pada tahun 2024.
Jika melihat data terakhir dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, per Agustus 2023 penyaluran kredit ke segmen UMKM oleh perbankan tercatat sebesar Rp 1.414 triliun, dengan porsi penyaluran kredit oleh bank BUMN sebesar Rp893 triliun atau setara 63,2% dari total kredit UMKM perbankan nasional.
Meski demikian, bank sejumlah bank swasta nasional juga terus berupaya untuk dapat mencapai target sesuai dengan arahan pemerintah dan presiden.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) misalnya, yang terus berupaya untuk dapat mencapai porsi 30% penyaluran kredit ke segmen UMKM. Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga Tony Tardjo mengatakan saat ini porsi kredit ke segmen UMKM masih sebesar 20% dari total portofolio kredit CIMB Niaga.
Baca Juga: Perluas Layanan Nasabah, BRI Insurance Ekspansi ke Bogor dan Bekasi
"Kalau bisa kami targetkan lebih dari itu, angka ini yang ingin kami kejar sesuai arahan pemerintah," kata Tony saat ditemui di Jakarta, Rabu (8/11).
Tony merinci hingga September 2023, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit ke segmen UMKM sebesar Rp24,1 triliun, atau tumbuh sekitar 8,2% secara year on year (YoY).
Tahun ini CIMB Niaga menargetkan penyaluran kredit ke segmen UMKM dapat bertumbuh lebih dari 10% sampai akhir tahun. Adapun secara nominal, CIMB Niaga membidik kredit ke UMKM lebih dari Rp 25 triliun.
Berbagai upaya dan strategi untuk mencapai target tersebut, salah satunya adalah dengan menjalin kerjasama sama dengan fintech peer-to-peer lending. Hal tersebut dapat mendorong porsi pembiayaan ke UMKM dapat bertumbuh, dan menjangkau para pengusaha yang lebih kecil yang belum terjangkau oleh akses pembiayaan perbankan.
"Para pelaku fintech ini bukan kompetisi bank, kami percaya inklusi supaya lebih banyak masyarakat dan usaha kecil mendapatkan akses perbankan," kata dia.
Tony mengatakan, CIMB Niaga akan berusaha menggeber kinerja kredit ke UMKM meskipun saat ini bank tengah dihadapkan pada tantangan ekonomi seperti tingginya suku bunga. Adapun saat ini CIMB Niaga dalam penyaluran kredit UMKM menyasar berbagai sektor seperti ritel, perdagangan, dan sektor rantai pasok (supply chain).
Tony juga menyebut pihaknya berharap UMKM juga dapat fokus pada keberlanjutan (sustainability). Salah satu hal yang dilakukan CIMB Niaga adalah dengan memberikan bunga kredit yang lebih rendah bagi para debitur perempuan yang bergelut di bisnis hijau atau usaha di aspek keberlanjutan.
Baca Juga: Bank Raya Luncurkan Fitur Saku Bisnis Hingga Ubah Logo
Selanjutnya ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga terus memacu kredit UMKM. Tercatat hingga September 2023, BCA membukukan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 14,5% YoY menjadi Rp 113,1 triliun per September 2023.
Pertumbuhan kredit UMKM dari BCA tersebut jauh lebih tinggi dari yang dicatatkan rata-rata industri yang tumbuh di kisaran 8,9% (YoY).
Pertumbuhan kredit UMKM ini juga lebih tinggi dibandingkan segmen kredit BCA lainnya, yakni tumbuh 12,3%. Kredit UMKM menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit BCA di sembilan bulan pertama 2023.