Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau Dana Pensiun (Dapen) BCA mencatat bahwa kondisi tingkat pengembalian investasi atau return on investment (ROI) secara industri tengah mengalami tekanan.
Untuk itu, Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno, menuturkan, pihaknya melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan ROI, diantaranya melakukan investasi dengan mempertimbangkan kebutuhan likuiditas serta keseimbangan antara aset jangka panjang dan menengah.
Selain itu, dia menuturkan bahwa Dapen BCA juga selalu mengelola likuiditas guna memastikan adanya aset yang cukup likuid untuk memenuhi kewajiban pembayaran manfaat secara berkala.
Baca Juga: Penyebab Aset Dana Pensiun Tetap Tumbuh di Tengah Tingginya Angka PHK
“Hal ini dilakukan dengan mempertahankan alokasi pada instrumen pasar uang atau instrumen jangka pendek yang memiliki likuiditas tingga dan risiko rendah,” kata dia kepada KONTAN, Selasa (15/10).
Menurutnya, dengan mematiskan likuiditas yang memadai, dana pensiun dapat terus memenuhi kewajiban tanpa harus menjual aset jangka panjang pada waktu yang tidak menguntungkan.
Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa Dapen BCA juga melakukan strategi lain untuk meningkatkan ROI dengan alokasi investasi ke obligasi (pemerintah atau korporasi) jangka menengah yang memberikan imbal hasil stabil.
“Yang mana akan memberikan keseimbangan antara likuiditas dan pertumbuhan nilai aset dan dapat mendukung stabilitas ROI,” imbuhnya.
Baca Juga: Aset Dana Pensiun Masih Tumbuh di Tengah Tingginya Kasus PHK
Lebih lanjut, untuk meningkatkan ROI dalam jangka panjang, Budi mengatakan bahwa Dapen BCA memiliki eksposur pada aset jangka panjang seperti properti, penyertaan langsung, atau ekuitas dengan fundamental yang kuat, di mana dapat memberikan penghasilan sewa, deviden dan potensi apresiasi nilai aset.