kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ruang penurunan suku bunga kredit masih terbuka, begini kata ekonom


Kamis, 13 Februari 2020 / 17:05 WIB
Ruang penurunan suku bunga kredit masih terbuka, begini kata ekonom
ILUSTRASI. Suasana layanan nasabah yang sudah berjalan normal terlihat di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (12/6/2019). Tren penurunan bunga kredit nampaknya belum akan kencang di awal tahun 2020 ini. Sebab, menurut Ekonom P


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Di luar itu, alasan lain perbankan masih setengah hati menurunkan bunga kredit yakni disebabkan oleh permintaan kredit yang masih cenderung pelan. Khususnya dari sebagian sektor ekonomi yang kembali dipengaruhi oleh faktor global seperti isu virus corona. Praktis, hal ini pun mempengaruhi perekonomian Tiongkok dan global dan sangat berpotensi berdampak pada beberapa sektor ekonomi Indonesia yang bergantung pada ekspor dan impor.

Beberapa sektor tersebut antara lain manufaktur, perdagangan dan pariwisata serta sektor turunannya. Sementara dari sisi sektoral, sektor dengan profitabilitas penurunan yang paling signifikan ke depannya adalah transportasi, penyimpanan dan komunikasi. "Hal ini didorong pertumbuhan kredit yang relatif tinggi dibanding sektor lainnya," lanjut Josua.

Baca Juga: Allianz Life gandeng Maybank berikan perlindungan asuransi jiwa berjangka menurun

Namun, kemampuan bank untuk menjaga kualitas aset masih sangat kuat. Terbukti dari tingkat non performing loan (NPL) yang relatif rendah sebesar 2,09%. Mengecilnya tingkat risiko kredit ini bisa menjadi kesempatan bank untuk kembali menurunkan suku bunga di beberapa sektor.

Tidak berhenti sampai di situ, ekonomi rill Indonesia pada 2019 masih positif. Seperti sektor transportasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 9,3% jauh melebihi pertumbuhan ekonomi secara umum. Sektor ini juga berandil pada 0,49 poin dari pertumbuhan ekonomi tahun 2019 lalu.

Josua memandang tetap optimis suku bunga kredit bakal layu. Khususnya di sektor transportasi dan ekonomi. Pada sektor ini rata-rata suku bunga sudah turun 46 bps, salah satu penurunan yang tertinggi. "Penurunan suku bunga pada sektor ini akan menjadi salah satu yang signifikan di kuartal I ini seiring dengan pertumbuhan risiko yang semakin rendah di sektor ini," tegasnya.

Baca Juga: Paling tinggi cuma 6,5%, tengok penawaran bunga deposito terbaru bank-bank ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×