Reporter: Dea Chadiza Syafina, Yuwono Triatmodjo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Terpukulnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hingga di atas Rp 13.000 per dollar AS mulai memicu aksi spekulasi di tengah masyarakat.
Apalagi, merujuk data kurs tengah Bank Indonesia (BI), Rabu (11/3), rupiah kembali melemah 0,80% ke posisi Rp 13.164 dari hari sebelumnya di level Rp 13.059 per dollar AS. Bloomberg juga merekam penurunan rupiah 0,75% ke posisi Rp 13.192.
Ini pula yang memacu transaksi di sejumlah tempat penukaran valuta asing (valas) atau money changer. Ambil contoh di PT International Valas. Tempat penukaran valas di Jalan Puri Indah Raya, Jakarta ini dalam sepekan terakhir banyak konsumen memborong dollar AS. "Saat ini, penjualan kami mencapai US$ 30.000 per hari, naik dari biasanya hanya US$ 10.000," ujar Ayu, staf pemasaran Internasional Valas
Adapun di Tri Tunggal Money Changer, tempat penukaran valas di Gedung Blok M Plaza, Jakarta mengurai ceruta beda. Yohanes Budi, Manajer Tri Tunggal Money Changer bilang, banyak konsumen kini menjual dollar AS. "Dalam dua hari atau tiga hari terakhir, transaksi penjualan dollar naik tinggi," kata Yohanes kepada KONTAN.
Catatan Yohannes, Tri Tunggal kini bisa membeli dollar dari konsumen sebanyak US$ 20.000 dari sebelumnya hanya US$ 5.000 hingga US$ 7.000 per hari. "Di sini, pembelian dollar tidak naik banyak. Mungkin orang sudah terlalu khawatir dollar terlalu tinggi," ucap Yohanes.
Kemarin, Tri Tunggal mematok kurs jual dollar sebesar Rp 13.180, sementara kurs beli Rp 13.150. Yohanes yang sudah puluhan tahun menggeluti bisnis valas memprediksi, depresiasi rupiah masih bisa berlanjut. Hitungan dia, sejak awal tahun rupiah sudah turun Rp 1.000 per dollar AS. "Bukan tak mungkin, akhir tahun nilai tukar rupiah tembus Rp 15.000," ujarnya.
Kurs jual dollar AS di sejumlah money changer di Jakarta juga naik tinggi. Bahkan ada yang sampai Rp 13.300.
Muhammad Idrus, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) mengatakan, berdasarkan pengalaman, jika terjadi depresiasi rupiah, masyarakat cenderung memborong dollar AS.
Menurutnya, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) lambat bertindak. Antisipasi seharusnya sudah dilakukan jauh-jauh hari agar tak terjadi aksi spekulasi. "Pemerintah tak aware. Ini membahayakan, posisi rupiah kini terendah sejak 15 tahun lalu," ujar Idrus yang juga pemilik money changer Inter Kinan Pratama itu.
Kurs jual-beli dollar di sejumlah money changer Jakarta (per 11 Maret 2015)
Money Changer | Jual | Beli |
Ayu Masagung Money Changer | 13.270 | 13.195 |
Dollarindo | 13.200 | 13.100 |
VIP Money Changer and Remittance | 13.200 | 13.170 |
BMP Money Changer | 13.204 | 13.000 |
International Valas | 13.265 | 13.165 |
Dwikarsa Usahatama Valasindo | 13.300 | 13.000 |
Dua Sisi Money Changer | 13.240 | 13.090 |
Porto Valas | 13.225 | 13.185 |
Sari Valuta Asing | 13.215 | 13.050 |
Tri Tunggal Money Changer | 13.180 | 13.150 |
Sumber wawancara KONTAN |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News