Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bakal menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS), Selasa (25/3) siang. Adapun, salah satu agendanya adalah perubahan jajaran direksi maupun komisaris.
Saat ini, ada beberapa kursi direktur yang kosong pasca pengumuman kepengurusan BPI Danantara dan RUPST PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Kursi direktur yang kosong adalah Direktur Hubungan Kelembagaan, Direktur Compliance, Legal, and Human Capital, dan Direktur Jaringan dan Ritel Banking.
Baca Juga: Jelang RUPS, Saham Bank Mandiri (BMRI) Dibuka Menguat 1,57%
Seperti diketahui, BPI Danantara telah menunjuk Rohan Hafas dan Agus Dwi Handaya sebagai Managing Director. Mereka sebelumnya adalah Direktur Hubungan Kelembagaan dan Direktur Compliance, Legal, and Human Capital.
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani pun memastikan keduanya akan full-time mengurus lembaga tersebut. Artinya, tidak ada rangkap jabatan dan posisinya di Bank Mandiri pun harus berakhir.
Sementara itu, ada juga Direktur Jaringan dan Ritel Banking Aquarius Rudianto yang berpindah menjadi direktur di BRI. Periode jabatan Aquarius di Bank Mandiri pun memang akan habis di RUPST kali ini.
Di sisi lain, ada dua nama direktur yang memang masa jabatannya juga akan habis seperti Aquarius. Mereka adalah Direktur Keuangan Sigit Prastowo dan Direktur Operation Tono E.B. Supari.
Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan Rp 9,01 Triliun KUR ke 77.500 UMKM hingga Februari 2025
Keduanya telah habis masa jabatan untuk satu periode di bank berlogo pita emas ini. Artinya, ada potensi keduanya kembali mengemban jabatan yang sama untuk periode kedua.
Sementara itu, untuk posisi Direktur Utama maupun Wakil Direktur Utama, beberapa sumber KONTAN membisikkan tak akan ada pergantian. Artinya Darmawan Junaidi dan Alexandra Askandar bakal kembali memimpin bank dengan aset terbesar di tanah air ini.
Sebagai informasi, jelang RUPST, BMRI dibuka menguat sekitar 1,57% dari harga penutupan hari sebelumnya menjadi Rp 4.530 per saham. Meskipun, penguatan ini belum cukup mengangkat BMRI dari tren koreksi sejak awal tahun yang mencapai 20,53% year to date.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
