kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

RUU OJK, BI merasa ditinggal pemerintah


Jumat, 27 Mei 2011 / 16:20 WIB
RUU OJK, BI merasa ditinggal pemerintah
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Harga emas Antam di Pegadaian pagi ini tetap Rp 1.102.000 per gram (20 Agustus 2020). Tribunnews/Herudin


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merasa ditinggal oleh pemerintah dalam membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Padahal, saat ini Komisi XI DPR RI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus bertemu untuk membahas RUU ini.

Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. "BI tidak pernah tahu perkembangan pembahasan RUU OJK. Kami tidak pernah diajak membahas hal itu," keluh Darmin. Karena itu, Mantan Dirjen Pajak ini enggan mengomentari perkembangan RUU OJK.

Hingga saat ini, kata sepakat belum ditemukan oleh pihak yang terlibat dalam pembahasan RUU OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×