Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terlihat menguat pada perdagangan Rabu (23/4). Penguatan ini terjadi menjelang paparan kinerja BBCA kuartal I 2025 pada Rabu (23/4).
Pada perdagangan sesi I, harga BBCA menguat 2,06% dari harga hari sebelumnya. Harga BBCA kini berada di level Rp 8.675 per saham.
Seperti diketahui, BBCA akan menjadi bank pertama di KBMI 4 yang melakukan paparan kinerja di kuartal I 2025.
Analis yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan kinerja saham BBCA akan positif. Sebanyak 32 dari 36 analis masih merekomendasikan beli, sementara empat lainnya merekomendasikan tahan atau hold. Dengan harga saham BBCA rata-rata dipatok pada level Rp 11.287 dalam 12 bulan ke depan.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Citigroup Revisi Target Pertumbuhan Kredit Bank
Adapun per Februari 2025, laba tahun berjalan BCA naik 8,43% secara tahunan (YoY) dari Februari 2024 yang hanya tumbuh 5,8%. Laba bank only BCA tercatat senilai Rp 8,97 triliun. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun sebelumnya, BCA meraup laba bank only senilai Rp 8,27 triliun.
Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih BCA yang juga menunjukkan pertumbuhan. Pendapatan bunga bersih mereka di Februari 2024 senilai Rp 12,13 triliun dan setahun kemudian naik menjadi Rp 12,87 triliun.
Melihat dari fungsi intermediasinya, penyaluran kredit BCA per Februari 2025 tercatat mencapai Rp 900,66 triliun. Sementara itu, pada Februari 2024, penyaluran kredit BCA masih sekitar Rp 790,13 triliun. Artinya, ada kenaikan 13,98% YoY.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sekitar 3,8% YoY menjadi Rp 1.116 triliun. Pertumbuhan tersebut terbilang stabil jika dibandingkan bulan sebelumnya mampu tumbuh sekitar 3,9% YoY.
Berdasarkan data Terminal Bloomberg, pendapatan BCA diprediksi mencapai Rp 28,11 triliun pada Maret 2025, meningkat dari realisasi sebesar Rp 23,78 triliun pada Maret 2024. Sementara, laba bersih BCA diproyeksikan mencapai Rp 14,01 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 12,88 triliun.
Baca Juga: Laba Bank Permata (BNLI) Turun 2,27% pada Kuartal I/2025
Selanjutnya: IMF Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Negara Berpotensi Turun Rp 6,3 T
Menarik Dibaca: UTBK 2025 Kapan Diadakan? Simak juga Cara daftarnya berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News