kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Laba Bank Permata (BNLI) Turun 2,27% pada Kuartal I/2025


Rabu, 23 April 2025 / 10:29 WIB
Laba Bank Permata (BNLI) Turun 2,27% pada Kuartal I/2025
ILUSTRASI. Suasana aktivitas nasabah di kantor cabang Bank Permata Jakarta, Jumat (29/4).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I/2025. Di mana, laba bersih BNLI turun 2,27% secara tahunan (YoY) pada periode tersebut.

Mengutip laporan keuangan (23/4), Bank Permata mencetak laba bersih Rp 788,97 miliar di tiga bulan pertama 2025. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba Bank Permata bmencapai Rp 807,31 miliar.

Banyak hal yang menyebabkan kinerja keuangan bank milik Bangkok Bank ini turun di kuartal ini. Mulai dari margin bunga bersih, kenaikan beban provisi hingga lambatnya laju pertumbuhan kredit.

Baca Juga: Laba Bank Permata (BNLI) Melesat 37,95% Jadi Rp 3,56 Triliun di Tahun 2024

Adapun, Bank Permata mencatatkan penurunan rasio margin bunga bersih (NIM). Di kuartal I/2025, NIM Bank Permata hanya 4,16%, sementara periode sama tahun sebelumnya, NIM Bank Permata sebesar 4,37%.

Hal tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) yang tergolong mini. Adapun, NII hanya tumbuh 1,64% YoY menjadi Rp 2,53 triliun.

 

Selanjutnya, beban provisi meningkat 36,11% YoY menjadi Rp 628,03 miliar. Ditambah, pendapatan berbasis komisi yang turun 3,89% YoY menjadi Rp 398,83 miliar.

Baca Juga: Bank Permata (BNLI) Catat Laba Bersih Rp 2,8 Triliun Per September 2024

Meski demikian, beban provisi yang meningkat tersebut diikuti dengan perbaikan kredit bermasalah atau NPL. Rasio NPL gross turun dari posisi 2,71% menjadi 1,98%.

Di sisi lain, Bank Permata tetap menjalankan fungsi intermediasinya cukup baik. Total kredit Bank Permata di periode ini tumbuh 5,98% YoY menjadi Rp 156,60 triliun dan Dana pihak ketiga (DPK) tercatat meningkat sebesar 4,84% yoy menjadi Rp 187,41 triliun.

Tak hanya itu, Bank Permata juga telah berhasil mendorong peningkatan rasio dana murah (CASA) hingga kuartal I-2025. Rasio CASA meningkat 91 basis poin (bps), dari 57,74% menjadi 58,65%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×