kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

Saham Superbank (SUPA) Terkoreksi Tajam, Begini Rekomendasi Analis


Selasa, 23 Desember 2025 / 05:30 WIB
Saham Superbank (SUPA) Terkoreksi Tajam, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Saham Superbank (SUPA) terkoreksi 14,63% menjadi Rp1.050. Analis menilai ini fase distribusi wajar setelah IPO. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Saham PT Bank Superbank Indonesia Tbk (SUPA) ditutup melemah tajam pada perdagangan Senin (22/12/2025).

Harga saham SUPA terkoreksi 14,63% dari perdagangan sebelumnya dan ditutup di level Rp 1.050 per saham. Meski demikian, sejak pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu, level harga saat ini masih menunjukkan kenaikan 65,35%.

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menilai, penurunan harga saham SUPA lebih mencerminkan fase distribusi yang wajar setelah reli agresif sejak IPO.

Baca Juga: Superbank Catat Laba Rp 122,4 Miliar, Ini Kata Analis

“Dari awal perdagangan, tekanan jual sudah terlihat cukup besar, yang mengindikasikan adanya pelepasan saham oleh pihak-pihak yang masuk lebih awal. Sejak IPO, karakter investor SUPA memang didominasi pelaku jangka pendek yang mengejar momentum, bukan semata pertimbangan fundamental jangka panjang,” jelas Ekky kepada Kontan, Senin (22/12/2025). 

Ia menambahkan, tekanan jual dalam jumlah besar, terutama di pembukaan perdagangan, memicu reaksi berantai dari investor ritel. Dus, koreksi harga terjadi relatif cepat dan dalam.

Dari sisi valuasi, Ekky menilai saham SUPA saat ini sudah berada di level yang tergolong mahal jika dibandingkan dengan emiten sejenis di sektor perbankan digital maupun bank kecil lainnya, seperti PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).

Baca Juga: Superbank (SUPA) Catat Laba Rp 122,4 Miliar Hingga November 2025

“Secara fundamental, kinerja SUPA belum menunjukkan keunggulan yang secara signifikan melampaui peers-nya. Kondisi ini membuat ruang kenaikan harga menjadi lebih terbatas dan meningkatkan sensitivitas terhadap aksi profit taking,” jelasnya.

Ke depan, menurut Ekky, pergerakan saham SUPA akan sangat ditentukan oleh kemampuan perseroan dalam menggeser persepsi pasar dari saham momentum menjadi saham berbasis kinerja.

Jika dalam beberapa kuartal mendatang SUPA mampu mencatatkan pertumbuhan laba yang solid, perbaikan kualitas aset, serta eksekusi bisnis yang konsisten, koreksi saat ini dapat menjadi fase konsolidasi yang sehat. 

Baca Juga: Efek IPO, Superbank (SUPA) Naik Kelas ke KBMI 2

Namun, tanpa katalis fundamental yang kuat, saham SUPA berpotensi bergerak volatil dan cenderung sideways dengan tekanan jual yang masih dapat muncul sewaktu-waktu.

Dengan kondisi tersebut, Ekky menilai saham SUPA saat ini lebih cocok bagi investor berprofil agresif dengan disiplin manajemen risiko. Sementara itu, bagi investor jangka panjang, pendekatan wait and see dinilai lebih bijak sambil menunggu valuasi yang lebih rasional atau konfirmasi kinerja keuangan yang benar-benar mendukung harga saham.

Selanjutnya: Beberapa Daerah Sudah Tetapkan UMP 2026

Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Selasa 23 Desember 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×