Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Setali tiga uang, Sri Indira, General Manager Electronic Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memandang bahwa penurunan jumlah saldo uang elektronik perbankan kemungkinan besar disebabkan adanya peralihan transaksi masyarakat ke uang elektronik berbasis server.
Namun, pihaknya tidak khawatir bahwa hal tersebut bakal mengganggu bisnis bank, sebab menurutnya ada beberapa titik pembayaran yang masih belum bisa menggunakan uang elektronik berbasis server.
Baca Juga: Jelang deadline, OJK menyebut masih ada sepuluh multifinance bermodal cekak
Namun, bank berlogo 46 ini tidak menampik bahwa penurunan alias peralihan dana uang elektronik ini akan terus berlanjut ke depannya. Hal ini disebabkan mulai bergesernya kebutuhan transaksi masyarakat sehari-hari. "Pasti (berlanjut) lihat saja dalam kehidupan sehari-hari. Tergantung aplikasi di masyarakat," ujarnya.
Sebagai informasi saja, per September 2019 jumlah kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh BNI sudah mencapai 6 juta kartu atau mengalami peningkatan sebesar 42% dari tahun sebelumnya sebanyak 4,23 juta.
Dari jumlah tersebut, total transaksi masih meningkat 13,9% yoy menjadi 44 juta transaksi dengan nilai transaksi menembus Rp 873 miliar atau naik 46,8% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News