kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Saldo uang elektronik bank menyusut Rp 200 miliar dalam sebulan, ada apa?


Kamis, 07 November 2019 / 19:09 WIB
Saldo uang elektronik bank menyusut Rp 200 miliar dalam sebulan, ada apa?
ILUSTRASI. Warga bertransaksi menggunakan mesin pembelian minuman otomatis dengan menggunakan uang elektronik di Jakarta, Selasa (3/4). Data BI menunjukkan per September 2019 total dana floating (saldo) uang elektronik perbankan mengalami penurunan sebesar 8,9% menj


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Selain dari jalan tol, transaksi e-money juga banyak disumbang dari pembayaran parkir (secure parking, angkasa pura, parkir Railink Bandara, dan parkir DKI). 

Tak hanya itu, pembayaran transportasi umum seperti KRL, TransJakarta dan MRT juga ikut menyumbang pertumbuhan transaksi e-money. "Beberapa transaksi belanja di minimarket, pembelian bensin di SPBU Pertamina juga ikut menyumbang," lanjutnya

Melihat tren penurunan dana floating uang elektronik yang menurun secara industri, bank berlogo pita emas ini memandang hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya titik akseptasi uang elektronik, yang membuat penggunaan UE ikut meningkat dan tak hanya di perbankan saja. 

Pun, menurutnya uang elektronik server based memang memiliki beberapa keunggulan dibanding uang elektronik berbasis kartu seperti lebih banyaknya jumlah merchant dan semakin tingginya kebutuhan transaksi masyarakat.

Baca Juga: Fintech aggregator AturDuit catatkan 12 juta pengguna per tahun

Sementara itu, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem juga menyerukan hal serupa. Menurut catatan perusahaan, faktanya total transaksi uang elektronik BCA yang terdiri dari Flazz, Sakuku, KlikPay dan OneKlik tetap mengalami peningkatan. 

"Transaksi uang elektronik BCA meningkat 60% jika dibandingkan dengan tahun lalu," terangnya. Bank swasta terbesar di Tanah Air ini juga menyatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 98% berasal dari transaksi Flazz.

Santoso menambahkan, dari sisi nilai transaksi keseluruhan uang elektronik BCA juga ikut mengalami pertumbuhan hingga mencapai 59% secara yoy mencapai sebesar Rp 8 triliun. Dari nilai tersebut, sebanyak 63% bersumber dari transaksi Flazz yang didominasi sektor transportasi.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×