kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.194   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.098   1,24   0,02%
  • KOMPAS100 1.062   -0,62   -0,06%
  • LQ45 835   -0,27   -0,03%
  • ISSI 215   0,10   0,04%
  • IDX30 427   -0,19   -0,04%
  • IDXHIDIV20 515   1,35   0,26%
  • IDX80 121   -0,20   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Sambut new normal, Akseleran siapkan beberapa strategi


Rabu, 03 Juni 2020 / 14:08 WIB
Sambut new normal, Akseleran siapkan beberapa strategi
ILUSTRASI. aplikasi?fintech financial technology teknologi finansial tekfin Akseleran


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech P2P lending Akseleran mengambil langkah untuk memitigasi risiko kredit bermasalah di tengah kebijakan new normal. Meski masih dibayangi pandemi covid-19, tercatat lima bulan terakhir di tahun 2020, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 300 miliar. Hal ini naik 5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Christopher Gultom, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran mengatakan, Akseleran masih fokus kepada sektor konstruksi, pertambangan minyak dan gas, logistik, juga trading.

Baca Juga: Fintech P2P lending Taralite resmi kantongi lisensi dari OJK

Menurutnya, Akseleran tetap berkomitmen untuk menyalurkan pinjaman usaha kepada borrower yang layak memperoleh pinjaman sekaligus mendukung mereka di situasi saat ini.

“Meski demikian, kami selalu memperhatikan untuk memberikan kenyamanan kepada lender Akseleran, khususnya pada saat pandemi. Sebab, lender cenderung lebih konservatif dalam menyalurkan pinjaman. Maka dari itu, penting bagi kami untuk melakukan beberapa strategi dalam memitigasi risiko terjadinya NPL,” ujar Christopher dalam siaran resmi.

Terdapat 3 strategi yang diambil Akseleran. Ketiga itu ialah melakukan pengetatan dalam penilaian kredit terhadap calon borrower, melakukan pemantauan portofolio yang berkelanjutan serta penerapan asuransi kredit yang berlanjut.

Melalui strategi tersebut, Christopher bilang pihaknya akan optimis tingkat NPL Akseleran dapat terjaga di bawah 1% sampai akhir tahun 2020 nanti.

Baca Juga: Indodana kantongi izin usaha dari OJK

Ia menyebutkan, adapun sampai akhir Mei NPL Akseleran masih stabil, yakni di bawah 0,67% dari total penyaluran pinjaman usaha. Oleh karenanya, mengalami penurunan 0,04% di bandingkan NPL akhir April 2020.

“Khusus selama masa pandemi Covid19, kami meningkatkan credit underwriting standard kami lagi dimana kami lebih memilih untuk membiayai invoice financing dibandingkan receivable financing meskipun bukan berarti receivable financing tidak bisa,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×