Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendanaan dari perusahaan modal ventura ke sektor fintech peer to peer (P2P) lending, mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan nilai pendanaan modal ventura ke fintech lending mencapai Rp 9,23 miliar per Desember 2024, kemudian turun menjadi Rp 6,70 miliar per Januari 2025, dan kembali menyusut menjadi Rp 5,92 miliar per Februari 2025.
Menanggapi kondisi ini, Sandiaga Uno, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyatakan bahwa langkah merger bisa menjadi strategi untuk memperkuat industri fintech di tengah tekanan pendanaan.
“Harus ada merger, haru terbuka. Para pelaku entrepreneur di bidang fintech perlu menghilangkan ego dan melihat potensi konsolidasi,” ujarnya saat ditemui usai acara Amartha Asia Grassroot Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/5)
Baca Juga: Lender Investree Berharap Dana Bisa Dikembalikan lewat Proses Likuidasi
Menurutnya, konsolidasi bukan berarti mengurangi kompetisi, melainkan justru dapat meningkatkan kualitas layanan, memperluas akses pembiayaan, dan menciptakan harga yang lebih bersaing.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya menjaga kualitas portofolio pinjaman guna mencegah lonjakan kredit macet, apalagi jika pembiayaan meningkat.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, menyatakan bahwa penurunan pendanaan ini disebabkan oleh dampak "tech winter" tahun lalu.
“Dengan demikian, membuat pergeseran pada target pasar perusahaan modal ventura," katanya dalam lembar jawaban resmi RDK OJK, Senin (19/5).
Baca Juga: Inilah Daftar Fintech Resmi OJK Terbaru Mei, Ribuan Pinjol Ilegal Diblokir Awal 2025
Agusman menjelaskan bahwa saat ini banyak perusahaan modal ventura mulai mengalihkan fokus pendanaannya ke sektor riil, yang dinilai memiliki prospek usaha lebih stabil. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri modal ventura secara keseluruhan.
Kendati pendanaan ke sektor fintech mengalami penurunan, Agusman optimistis bahwa upaya penguatan yang terus dilakukan di industri fintech lending akan mampu menarik kembali minat investor modal ventura di masa mendatang.
Adapun nilai pembiayaan oleh perusahaan modal ventura tercatat sebesar Rp 16,73 triliun per Maret 2025, mengalami sedikit kontraksi sebesar 0,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya: BYD Catat Penjualan Global 380 Ribu Unit pada April 2025,
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (23/5), Daerah di Jakarta Ini Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News