Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 81,85% hingga semester I-2025.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko SMF Bonai Subiakto mengatakan, angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 79,96%. Peningkatan rasio BOPO utamanya disebabkan oleh tren kenaikan biaya dana.
“Sementara dari sisi biaya operasional, Perseroan tetap menjaga efisiensinya,” ujar Bonai kepada Kontan, Jumat (18/7).
Baca Juga: Pembiayaan SMF Naik di Kuartal I
Bonai bilang, efisiensi operasional yang tetap terjaga itu tercermin dari BOPO tanpa komponen biaya dana yang justru menurun menjadi 5,59% di Juni 2025, dibandingkan 5,75% di periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, Bonai mengakui tren biaya dana yang tinggi memang berdampak terhadap meningkatnya rasio BOPO secara keseluruhan.
“Hal ini sejalan dengan kebutuhan pendanaan atas bisnis Perseroan yang semakin besar agar penyaluran pembiayaan perumahan makin luas,” jelasnya.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan SMF Tumbuh 69% di Kuartal I-2025
Untuk menjaga efisiensi di tengah kondisi ekonomi yang menantang, SMF mengandalkan sejumlah strategi seperti optimalisasi proses bisnis, digitalisasi sistem, serta penguatan manajemen risiko. Selain itu, diversifikasi produk dan kolaborasi strategis juga menjadi fokus guna mendorong pendapatan.
Sebagai informasi, berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio BOPO industri pembiayaan tercatat sebesar 80,38% per Maret 2025. Angka ini meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 78,43%.
Selanjutnya: Marcus Rashford Hampir Gagal Gabung Barcelona Gara-Gara Oasis!
Menarik Dibaca: Gerakan Warkop RAWvolution dari Jalin Foundation Jadi Inisiasi Ruang Ekspresi Remaja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News